Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Fakta demi fakta baru terungkap saat olah tempat kejadian perkara (TKP) Polda NTB, dalam kasus dugaan kejahatan seksual oknum dosen inisial W, di kampus UIN Mataram, Kamis (22/5/2025).
Terungkap, pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap empat orang mahasiswi di kamar nomor 216 yang berada di Asrama Putra, Ma'had Al-Jamiah, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
"Terlapor menyampaikan telah melakukan (pelecehan) di dua tempat di kampus. Tempat pertama tempat tidur terlapor, ada empat korban di sana," ungkap Dir Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, usai olah TKP.
Selain di kamar tidur terduga pelaku, penyidik juga melakukan olah TKP di ruangan sekretariat Ma'had Al-Jamiah. Di sana oknum dosen Bahasa Arab itu memeragakan 16 adegan.
Syarif mengatakan sampai saat ini oknum dosen tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka, meski dia sudah mengakui perbuatannya.
"Masih kita lakukan proses penyidikan, semoga cepat selesai sampai pemberkasan," kata mantan Wakapolresta Mataram itu.
Sudah ada tiga korban yang diperiksa dan satu orang saksi dalam kasus ini. Menurut keterangan pelaku ada tujuh mahasiswi yang menjadi korban tindakan pelecehan yang terjadi sejak tahun 2021-2024.
Puluhan adegan yang diperagakan dalam olah TKP kali ini merupakan keterangan dari terduga pelaku, hampir semua yang diperagakan juga tidak jauh berbeda dari keterangan para korban.
Peragakan 65 Adegan
Rekonstruksi dilakukan di kamar terduga pelaku dan ruang rapat sekretariat. Ada 65 adegan yang diperagakan dalam olah TKP itu.
"Di tempat pertama ruang tidur pelaku sebanyak 49 adegan di mana di sana ada empat korban, di tempat kedua ruang sekretariat itu 16 adegan," kata Syarif.
Syarif mengatakan, sebelumnya Polda NTB telah memeriksa tiga orang korban dan satu orang saksi dalam kasus ini, selain itu mereka juga sudah memeriksa oknum dosen yang menjadi terlapor dalam kasus dugaan kekerasan seksual ini.
Mantan Wakapolresta Mataram itu menjelaskan, berdasarkan pengakuan terduga pelaku ada tujuh mahasiswi yang menjadi korban. Mereka semuanya merupakan mahasiswi yang tinggal di asrama Ma'had Al-Jamiah UIN Mataram.
Olah TKP yang dilakukan hari ini merupakan keterangan dari terduga pelaku, dari puluhan adegan yang diperagakan semua dibenarkan oleh oknum dosen inisial W itu.
Pelecehan Berlangsung Tiga Tahun
Oknum dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram inisial W dilaporkan ke Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), kasus dugaan kekerasan seksual terhadap mahasiswi.
Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual, Joko Jumadi mengatakan, kasus ini sudah terjadi sejak tahun 2021 sampai 2024 lalu.
Dia mengatakan sampai saat ini sudah ada tujuh korban yang teridentifikasi, tapi baru lima orang yang berani melaporkan kejadian ini.
"Hari ini ada tiga orang yang berikan keterangan, nanti Kamis dua orang," kata Joko saat ditemui di Polda NTB, Selasa (20/5/2025).
Joko mengatakan, rata-rata korban dari dosen cabul ini merupakan mahasiswi yang tinggal di Ma'had UIN Mataram, terlapor juga merupakan salah satu pengurus di lembaga tersebut.
"Dia melakukan manipulasi seolah-olah menjadi orang tua dari anak-anak tersebut, kalau kemarin jadi anak batin, kalau ini menjadi ayah, kemudian melakukan manipulasi agar keinginannya bisa dituruti," kata Joko.
Modus yang dilakukannya dengan meminta korban untuk tidur di salah satu ruangan, kemudian dia melakukan aksi bejatnya itu kepada salah satu mahasiswi. Di mana aksi tersebut juga dilihat oleh mahasiswi yang lainnya.