Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Ratusan pasien yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan di RSUD Kota Mataram terpaksa pulang setelah menunggu berjam-jam.
Mereka yang datang dengan harapan untuk berobat, dibuat kecewa lantaran sistem layanan di RSUD Kota Mataram mati total.
"Saya sudah menunggu dari pukul 07:00 WITA, sekarang harus pulang karena nggak bisa terlayani, katanya sistemnya mati," ucap salah seorang pasien asal Ampenan, Indri, saat ditemui di depan loket layanan RSUD Kota Mataram, Rabu (14/5/2025).
Indri mengatakan, gangguan sistem bahkan sudah terjadi sejak sekitar pukul 10:00 WITA, di mana para pasien yang menunggu lama mulai kesal karena pihak rumah sakit tidak segera memberitahukan masalah tersebut.
Pemberitahuan baru diberikan sekitar pukul 11:00 WITA. Hal ini menyebabkan antrean panjang di RSUD Kota Mataram.
Humas dan PIC BPJS RSUD Kota Mataram, Dewi Sayu Veronika, menjelaskan bahwa gangguan sistem layanan yang terjadi murni dari kesalahan provider.
Bahkan, gangguan sistem layanan tidak hanya terjadi di RSUD Kota Mataram, tetapi juga di sejumlah pusat layanan publik lainnya.
"Ini sebenarnya gangguan dari provider, jadi saya dengar jaringan dari Bali-Nusra juga sempat tertutup kemarin. Ini mengganggu semua fasilitas layanan publik, termasuk di RSUD Kota Mataram," ucapnya.
Dewi menambahkan, gangguan juga terjadi di beberapa Puskesmas yang ada di Kota Mataram.
"Tadi juga ada beberapa pasien yang ingin mengambil rujukan di Puskesmas, tetapi tidak bisa terkoneksi dengan internet. Jadi mereka tertahan di Puskesmas itu," ungkapnya.
Dengan kejadian tersebut, pihak RSUD Kota Mataram terpaksa tidak bisa menerima pasien.
Pihak RSUD Kota Mataram bahkan berupaya mengurai antrean pasien dengan menerapkan layanan secara manual.
Namun, layanan secara manual ini hanya dapat dilakukan dengan pembatasan jumlah pasien.
Hanya pasien yang sudah mendapatkan nomor antrean di bawah seratus yang bisa dilayani, sementara yang di atas seratus terpaksa dipulangkan.
"Tadi saya mengarahkan pasien yang mendapatkan antrean di atas seratus untuk pulang dan kembali besok pagi," jelasnya.
"Adapun untuk seratus orang pasien yang dilayani dengan model manual ini, perkiraannya bisa terurai sampai pukul 12 siang. Nanti akan ada poli sore, dan jika ada pasien yang mendapatkan layanan poli sore, bisa datang pada sore hari," pungkasnya.