TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Kematian tragis yang dialami Rizkil Watoni, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Utara, NTB menjadi perhatian serius DPR RI.
Terlebih kematian Rizkil Watoni menyebabkan kemarahan warga hingga terjadi penyerangan terhadap markas Polsek Kayangan.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sari Yuliati mendesak Kapolda NTB agar mengusut kasus tersebut secara adil dan transparan.
Rizkil, yang juga seorang imam masjid, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri pada Minggu (17/3/2025).
Tragedi ini diduga akibat tekanan dan intimidasi dari aparat kepolisian setelah dirinya dituduh mencuri ponsel di minimarket.
Sari Yuliati, yang juga merupakan anggota DPR RI dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Dapil II NTB, menegaskan bahwa Polda NTB harus mengusut kasus ini secara serius dan transparan.
Baca juga: Markas Polsek Kayangan Diserbu Warga Usai Seorang ASN Bunuh Diri
"Saya meminta Polda NTB untuk melakukan investigasi secara serius dan transparan. Jika ada oknum yang terbukti melakukan intimidasi atau pelanggaran prosedur, maka harus segera ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Sari Yuliati.
Lebih lanjut, Sari Yuliati menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
"Kepercayaan publik adalah kunci dalam menjaga stabilitas dan wibawa aparat penegak hukum. Kasus seperti ini tidak boleh terjadi lagi, dan langkah konkret harus diambil untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang oleh aparat," tambahnya.
Kasus ini telah menimbulkan gelombang protes dari masyarakat setempat, yang bahkan berujung pada aksi pembakaran Polsek Kayangan.
Menyikapi situasi ini, Sari Yuliati berharap agar aparat kepolisian dapat bersikap profesional dalam menangani kasus dan meredam eskalasi konflik di tengah masyarakat.
Komisi III DPR RI akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil serta transparan.
Dugaan Intimidasi Oknum Polisi
Isu oknum polisi melakukan intimidasi dan meminta uang kepada korban menjadi penyebab warga Dusun Batu Jompang, Desa Sesait menyerang markas Polsek Kayangan, Lombok Utara, Senin (17/3/2025) malam lalu.
Kecurigaan itu pun diungkapkan Nasruddin, ayah korban. Ia menduga anaknya bunuh diri lantaran tertekan oleh kasus dugaan pencurian yang dialaminya.