Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, NTB - Dinas Pariwisata (Dispar) Nusa Tenggara Barat (NTB) berkomitmen meningkatkan kualitas pariwisata dan 17 sektor ekonomi kreatif guna membawa NTB menuju kemakmuran global.
Fokus ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady, menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif menjadi aspek utama dalam mendukung sektor pariwisata.
Ke-17 sektor ekonomi kreatif tersebut meliputi pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, serta aplikasi.
“Dengan melibatkan sektor-sektor ini, kita juga akan membangun ekosistem kreatif yang mendukung produk lokal seperti tenun, e-sport, film, hingga penataan pedagang asongan,” tambah Jamaluddin.
Dalam mendukung keberlanjutan sektor pariwisata, Dispar NTB akan bekerja sama dengan desa-desa di sekitar destinasi wisata untuk membina masyarakat lokal.
“Seperti di Mandalika itu kan ada desa di sekitarnya, nanti kita bina masyarakatnya, kita ajari bak dan buruknya, tingkatkan kualitasnya,” kata jamal sapaan akarab Kadispar, Minggu (22/2/2025).
Selain itu, penataan lapak pedagang juga menjadi perhatian utama. Dispar NTB berencana bekerja sama dengan berbagai pihak guna menyediakan lokasi berjualan yang tertata dan estetis.
“Kedepankami akan bautkan tempat untuk mereka, ketika sudah dibuatkan tempat mereka tidak akan berjualan di sembarangtempat, yang merusak estetika,” pungkasnya.
Baca juga: Semangat Bupati Lombok Timur Ikut Rangakain Retret di Magelang
Kepala Bidang Kelembagaan Dispar NTB, Mawardi, menambahkan bahwa Dispar NTB telah berkomitmen memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Tahun 2025 ini, komitmen kita (Dispar NTB) adalah bagaimana SDM ini harus kita bekali dengan Knowlidge (pengetahuan), skil, dan atitudenya. Dalam kelembagaan Dispar NTB adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif dulu,” ucap Mawardi.
Jika kelembagaan telah tertata dengan baik, program strategis akan disusun guna mendukung sektor pariwisata di 10 kabupaten/kota di NTB.
Salah satu program unggulan yang dirancang adalah service excellent (pelayanan prima), yang menyasar pedagang asongan, porter gunung, porter trekking, hingga porter pelabuhan di Bangsal, Lembar, Kayangan, dan Poto Tano.
“Seperti pedagang-pedagang asongan yang terlalu skeptis sehingga perlu kita latih mereka,” jelasnya,” imbuhnya.
Untuk memperkuat pengembangan SDM pariwisata, Dispar NTB akan menyasar seluruh kabupaten/kota dengan pelatihan dan pendampingan khusus.
Dengan strategi ini, Dispar NTB optimis dapat mewujudkan pariwisata yang berkualitas, berdaya saing, dan berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah, sekaligus membawa NTB semakin dikenal di kancah dunia.
(*)