Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lombok Timur melonjak tinggi.
Jumlah kasus yang tercatat pada periode Januari 2025 mencapai 46 kasus. Angka tersebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode bulan yag sama, mencapai 21 kasus.
Subkoordinasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pada Dinas Kesehatan Lombok Timur, Munawir, merincikan jumlah kasus tiap kecamatan.
Adapun kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Terara dengan jumlah delapan kasus, kemudian Selong enam, Pringgabaya enam, Sakra lima, Masbagik empat, Sambelia empat, Pringgasela tiga, Lenek dua, Sikur dua, dan Aikmel satu kasus.
"Tahun 2025 jumlah kasus naik dua kali lipat dibanding tahun 2024 di periode yang sama," terang Munawir saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/2/2025)
Terhadap rentetan jumlah kasus ini, Dikes Lombok Timur meminta peran puskemas turun ke masyarakat penyuluhan dan gerakan Pemberantansan Sarang Nyamuk (PSN).
Terlebih pada curah hujan mulai tinggi pada bulan November, Desember dan Januari dan tren penyebaran DBD pada bulan-bulan adanya peningkatan kasus.
"Kita dorong teman-teman puskesmas lakukan penyuluhan PSN dan tinggal masyarakat ikut berpatipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk ini," katanya.
Baca juga: Kasus DBD di NTB Awal Januari 2025 Tembus 485 Kasus, 2 Orang Meninggal Dunia
Ia menyebut, Dikes hanya melakukan fogging atau pengasapan sebagai langkah akhir dan hanya membutuh nyamuk-nyamuk dewasa. Untuk itu, ia meminta kesadaran masyarakat merapakan PSN, harapanya dapat membunuh jentik-jentik nyamuk.
"Kalau kami itu fogging itu langkah akhir, sebelumnnya tetap lakukan PSN karena ini untuk membunuh jentik nyamuk yang akan berkembangbiak," pungkasnya.
(*)