Berita Dompu

Bocah 12 Tahun di Dompu Hanyut Bermain di Sungai, Pencarian Masih Berlangsung

Penulis: Andi Hujaidin
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Tenggelam

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun bernama M. Tebiyan dilaporkan hanyut setelah menceburkan diri ke sungai yang sedang dilanda banjir di Lingkungan Simpasai, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu,  Kamis (30/1/2025) sore.

Hingga kini upaya pencarian masih terus dilakukan oleh masyarakat sekitar bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri.

Derasnya arus sungai akibat curah hujan yang tinggi menjadi kendala dalam proses pencarian korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kejadian, korban tengah bermain di sekitar rumahnya. Secara tiba-tiba, ia berlari menuju sungai yang sedang meluap akibat hujan deras. Korban saat itu langsung menceburkan diri.

"Korban pertama kali terlihat oleh warga sekitar bantaran sungai saat melompat ke dalam air. Tak lama kemudian, seorang anak berusia sekitar 10 tahun melihat hanya telapak tangan korban yang muncul di permukaan sebelum akhirnya terseret arus,"Kepala Bidang Kedarurtan dan Logistik BPBD NTB, Made Sastra Widhana.

Mengetahui hal tersebut, warga segera bergegas melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai. Namun, derasnya arus menyulitkan upaya evakuasi.

Baca juga: Atap Masjid di Desa Pringgasela Lombok Timur Tiba-tiba Ambruk

BPBD Kabupaten Dompu langsung berkoordinasi dengan Basarnas Bima, TNI, dan Polri untuk mengintensifkan pencarian korban. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama Basarnas telah dikerahkan ke lokasi guna melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai yang diduga menjadi tempat korban hanyut.

"BPBD terus berkoordinasi dengan Basarnas Bima serta unsur TNI dan Polri dalam menyusun langkah-langkah strategis guna menemukan korban secepat mungkin," ujar Sastra.

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir dan arus sungai yang deras.

Para orang tua diminta untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak bermain di sekitar sungai selama musim hujan.

(*)

Berita Terkini