Krisis Air Bersih di Gili Meno

Warga Gili Meno dan Walhi NTB Tekankan DPRD untuk Tindak Lanjuti Masalah Air Bersih

Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan warga Dusun Gili Meno bersama Walhi NTB saat melakukan pertemuan dengan DPRD Kabupaten Lombok Utara membahas soal krisis air bersih, Selasa (14/1/2025).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Warga Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, Lombok Utara bersama Wahana Lingkungan Hindup (Walhi) NTB kembali melanjutkan hearing bertemu dengan DPRD Kabupaten Lombok Utara untuk menandatangani dan meminta salinan berita acara hasil audiensi terkait krisis air bersih dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas PT Tiara Cipta Nirwana (PT TCN), Selasa (14/1/2025).

Adapun Berita Acara yang ditandatangani oleh pihak DPRD Lombok Utara bersama Kalak BPBD, Sekban BAPPEDA, Direktur PDAM, Kadis PUPR, Kadis Pariwisata, Direktur WALHI NTB, dan perwakilan masyarakat Gili Meno, memuat poin empat poin utama.

Pada Berita Acara tersebut yang ditandatangani pada 16 November 2024, para pihak menyetujui untuk jangka pendek, pemerintah daerah tetap melakukan suplay air bersih ke Gili Meno.

Pemerintah daerah juga diminta untuk menambah volume pasokan air bersih dan menambah titik penampungan air di Gili Meno.

Poin selanjutnya DPRD Kabupaten Lombok Utara merekomendasikan kepada pemerintah daerah dan Perusahaan Daerah Amerta Dayan Gunung untuk meninjau kembali keberlanjutan KPBU dengan PT Tiara Citra Nirwana (TCN) terkait penyediaan dan distribusi air bersih layak minum menggunakan teknologi SWRO.

Poin terakhir, untuk jangka panjang, pemerintah daerah melakukan penyaluran air bersih ke Gili Meno dan Gili Trawangan melalui sistem pipa bawah laut.

Dalam hearing lanjutan ini,Kepala Dusun Gili Meno, Masrun, mengungkapkan bahwa selama dua bulan terakhir tidak ada lagi droping air dari Pemda. 

“Kami hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Situasi ini sangat memprihatinkan,” ungkapnya.

Baca juga: Perempuan Pesisir Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo-Gibran Tuntaskan Krisis Air Bersih

Menanggapi hal ini, Direktur WALHI NTB, Amri Nuryadin, menegaskan bahwa droping air bersih sebagai solusi jangka pendek harus segera dilanjutkan. 

“Droping air bersih tidak boleh terhenti. Ini adalah kebutuhan mendesak, dan merupakan hak dasar warga atas air bersih yang harus dipenuhi,” ujar Amri.

(*)

Berita Terkini