PON NTB 2028

Jadi Tuan Rumah PON 2028, NTB Butuh Anggaran Rp 6,7 Triliun untuk Bangun Sport Center

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadispora NTB Tri Budi Prayitno, sebut NTB butuh Rp 6,7 Triliun untuk bangun sport center saat PON 2028.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah pada perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.

Persiapan tersebut berkaitan dengan lokasi dilaksanakan lomba dari berbagai cabang olahraga yang akan digelar di NTB, apalagi saat ini NTB belum memiliki fasilitas olahraga yang berstandar nasional dan internasional.

Kadispora NTB Tri Budi Prayitno mengatakan, wacana pembangunan stadion baru di kawasan khusus ekonomi (KEK) Mandalika di perkirakan menelan anggaran Rp 1 triliun.

Yiyit sapaan akrabnya mengatakan Pemerintah Provinsi NTB sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk pembangunan stadion baru tersebut.

Namun Yiyit mengatakan pemerintah daerah juga mempertimbangkan pembangunan stadion baru tersebut,

Ia tidak ingin pembangunan stadion yang menelan anggaran triliunan rupiah tersebut setelah perhelatan PON terbengkalai perawatannya.

"Kalau kita membangun kemudian setelahnya tidak memanfaatkan seperti mana yang terjadi di tempat sebelumnya, menjadi sesuatu yang tidak boleh terjadi," kata Yiyit.

Baca juga: Bertemu Menpora, Lalu Iqbal Bahas PON 2028 dan Youth Center

Pilihan lainnya selain membangun stadion baru untuk perhelatan olahraga empat tahunan itu, pemerintah bisa melakukan revitalisasi tempat olahraga yang ada saat ini seperti GOR 17 Desember di Mataram.

Yiyit mengatakan pemilihan KEK Mandalika untuk pembangunan stadion baru tersebut lantaran masih memiliki lahan yang luas, lokasi ini juga dinilai strategis untuk pembangunan sport center di NTB.

Pemerintah daerah dalam hal ini Dispora NTB mengajukan anggaran Rp 1 triliun kepada pemerintah pusat itu hanya untuk membangun stadion berkapasitas sedang, sementara jika ingin membangun sport center pemerintah daerah membutuhkan anggaran Rp 6,7 triliun.

"Banyak orang yang memberikan tawaran (pembangunan stadion) tapi belum memutuskan yang mana," kata Yiyit.

Dia juga mengatakan sampai saat ini penetapan untuk cabang olahraga (Cabor) yang akan diselenggarakan di NTB belum diputuskan, mengingat PON 2028 NTT juga menjadi tuan rumah. 

(*)

Berita Terkini