Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Beredar rekaman video suara IWAS atau Agus pria disabilitas di Mataram diduga saat merayu calon korban yang sorang perempuan.
Dalam video berdurasi sekitar 3 menit itu, memperdengarkan percakapan Agus dengan salah satu calon korban yang diduga akan menjadi sasaran Agus.
Agus dalam video tersebut terdengar lihai merayu korban, dengan mengungkit-ungkit masa lalu korban seolah mengetahui masa lalu korban dengan pacarnya.
"Kamu pikir saya modus ya, seperti cowok-cowok lain, benarkan,? Karen cowok cowok itu juga hanya manfaatin kamu, modusnya gini-gini, buktinya merusak kamu,” ungkap Agus dalam video itu.
Bahkan Agus sempat melontarkan kata-kata yang tidak pantas dengan mengandaikan dirinya bedua di dalam sebuah kamar.
“Walau kita berdua di kamar tidak bisa apa-apa saya masih dimandiin sama mama saya, saya tidak sama kayak cowk-cowok yang lain,” kata Agus.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap bukti baru kasus dugaan pelecehan seksual dengan tersangka pria disabilitas I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung.
Baca juga: Agus Pria Disabilitas Tersangka Kekerasan Seksual Juga Imingi Korban untuk Dinikahi
Sebelumnya, Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarief Hidayat mengatakan video tersebut merupakan bukti percakapan antara Agus dengan salah satu korban.
"Korban sempat merekam pelaku yang mendekati korban, jadi di handphone itu berbentuk video tetapi karena diletakkan di bawah tidak nampak gambarnya yang nampak hanya suara tetapi itu mode video," kata Syarief, Jumat (6/12/2024).
Rekaman video juga sudah dilakukan uji forensik digital sebagai bukti bahwa pelaku memang ada interaksi dengan korban dengan kalimat-kalimat manipulatif yang memanfaatkan kelemahan korban.
Berdasarkan permintaan dari Kejaksaan Tinggi NTB, polisi selanjutnya akan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Syarief mengatakan permintaan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Insya Allah Rabu, karena untuk saat ini kita masih menerima tamu dari pusat untuk mengevaluasi kerja-kerja kami," jelas mantan Wakapolresta Mataram itu.
Terpisah, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB Joko Jumadi mengatakan, sampai saat ini jumlah korban terus bertambah.
Dari sebelumnya 13 orang kini bertambah dua orang.
"Sekarang sudah 15 orang yang melaporkan ke kami, tujuh diantaranya sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi," jelas Joko.
Dia mengatakan 3 dari total 15 korban ini adalah anak di bawah umur.
Agus menggunakan modus yang sama seperti terhadap korban dewasa.
"Mengajak mengobrol ada juga yang memacarinya, hampir sama semua modusnya, lokasinya juga di homestay yang sama," kata Joko.
Joko mengatakan dua dari tiga korban anak sudah diperiksa yang salah satunya mengaku berhasil kabur saat hendak dilecehkan.
(*)