Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kementerian Pertanian menjanjikan pendapatan Rp 10 juta setiap bulannya, bagi para petani milenial yang terlibat aktif dalam program pengembangan satu juta hektare sawah. Namun sampai saat ini pemerintah daerah belum mendapatkan petunjuk teknis terkait program tersebut.
"Sampai sekarang kami di daerah belum ada juklak juknisnya, mungkin itu di pusat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) M Taufik Hidayat, Jumat (29/11/2024).
Taufik mengatakan, sampai saat ini jumlah petani milenial di NTB mencapai 256 ribu orang, dengan rentan usia 19-39 tahun. Dia mengatakan jumlah tersebut berkisar 32 persen dari jumlah petani secara keseluruhan.
Generasi milenial yang bisa mengikuti program tersebut kata Taufik mereka harus produktif bisa menghasilkan produk-produk pertanian, dia juga mengatakan program tersebut hanya untuk petani milenial yang baru bukan yang sudah lama bergelut menjadi petani.
"Karena petani yang sudah lama ini, sudah mendapatkan bantuan program juga setiap tahunnya," kata Taufik.
Baca juga: Syarat Petani Milenial 2024 Serta Link Pendaftaran dan Cara Daftar di latihanonline.pertanian.go.id
Taufik mengatakan dengan adanya program tersebut dia berharap bisa berkolaborasi dengan program yang dibentuk oleh Pemerintah NTB, dimana anggarannya bisa diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Nanti kita sandingkan berapa dari pusat, berapa dari kita," katanya.
Program ini diharapkan mampu mengurangi jumlah pengangguran yang ada di NTB, selain itu juga program petani milenial ini diharapkan mampu menambah jumlah produksi pangan di NTB untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo.
(*)