Berita NTB

Bencana Alam Mengintai, Logistik BPBD NTB Menipis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi bangunan rusak akibat diterjang angin puting beliung di Kabupaten Bima.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut logistik penanganan bencana sudah menipis.

"Logistik di internal kami minim betul, artinya tidak ada makanya kita minta bantuan BNPB," kata Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi.

Ahmadi mengatakan masih banyak cadangan logistik di beberapa mitra BPBD NTB.

BPBD memprediksi jumlah bencana alam akan mengalami peningkatan pada Desember 2024.

Alasannya curah hujan yang tinggi membuat beberapa daerah diintai bencana banjir dan tanah longsor.

Bahkan beberapa waktu tiga kabupaten di NTB dilanda angin puting beliung yang mengakibatkan 500 rumah rusak serta kerugian mencapai Rp 9 miliar.

"Ada sekitar 70 rumah yang mengalami rusak berat sekarang beratapkan langit, ini yang perlu kita berikan bantuan terlebih dahulu," kata Ahmadi.

Baca juga: Pemkab Bima Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Puting Beliung

Bencana kekeringan masih terjadi di sebagian wilayah NTB meskipun beberapa daerah seperti di Mataram dan Lombok Timur sudah mulai turun hujan.

"Walaupun ada turun hujan tapi intensitas masih di bawah 50 mm per bulan artinya masih rendah, ini juga belum bisa meningkatkan volume air sumur karena belum terjadi perembesan," jelas Ahmadi.

BNPB NTB sebelumnya menetapkan status 10 kabupaten/kota di NTB tanggap bencana kekeringan.

Sejak September sampai Oktober 2024, 200 tangki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter didistribusikan. 

Selain itu BPBD sudah memberikan bantuan peralatan untuk penanggulangan kekeringan mencapai Rp 65 miliar.

Ahmadi mengatakan pendistribusian air bersih dari BPBD NTB berakhir pada Desember 2024.

Namun untuk pendistribusian dari instansi lain dan lembaga swasta akan tetap dilakukan sampai bencana kekeringan selesai. 

(*)

Berita Terkini