TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Setelah dialog tambang digelar di Sumbawa Besar pada 16 Oktober 2024 lalu, dua kabupaten ini melanjutkan konsolidasinya dengan tajuk "FGD Transformasi Pembangunan Daerah", digelar di Gedung Graha Fitrah, Taliwang, Sumbawa Barat, 23 Oktober 2024.
FGD Transformasi Pembangunan Daerah ini dihadiri oleh masing-masing inisiator yakni Pjs Bupati Sumbawa Dr. Najamuddin dan Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah, bersama Ketua DPRD masing-masing kabupaten. Hadir juga Kepala Perangkat Daerah masing-masing kabupaten, serta unsur perguruan tinggi.
Konsolidasi lanjutan ini terasa istimewa, karena dihadiri Dr. KH. Lalu Zulkifli Muhadli, SH.,MM Rektor Universitas Cordova dan Bupati Sumbawa Barat 2005-2015.
Kyai Zul (sapaan akrab Kyai Zulkifli Muhadli) dalam pernyataannya, mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada dua Pjs karena telah menginisiasi kerja sama antar daerah yang sangat penting dan strategis.
"Saya mengapresiasi kedua Pjs atas usahanya mengkonsolidasikan langkah guna menghasilkan manfaat maksimal dari operasi tambang. Ini ikhtiar yang sangat benar". Ujar Kyai Zul di forum FGD tersebut.
Baca juga: Pjs Bupati Sumbawa Boyong Tim Ikuti FGD Menuju MoU Transformasi Pembangunan Daerah
Kyai Zul mengungkapkan bahwa Dr. Najam dan Julmansyah telah melakukan upaya yang sangat benar karena memenuhi 2 nilai penting, yaitu Public Value dan Supporting.
"Saya mengapresiasi kedua Pjs ini karena memenuhi public value. Cara-cara kolaboratif seperti ini menunjukkan bahwa tiap kebijakan yang diambil semuanya berorientasi pada public value. Semuanya berorientasi pada kepentingan publik.
Lebih lanjut, Kyai Zul menyatakan bahwa Untuk melaksanakan public value itu, Para Pjs ini melakukan supporting berupa penggalangan dukungan dari atas, yaitu dukungan dari Gubernur, dukungan dari bawah, yaitu dukungan dari DPRD masing-masing kabupaten, dan dukungan dari samping, yaitu dari perangkat daerah dan perguruan tinggi.
FGD Transformasi ini akan dilanjutkan dengan pembahasan detail kerjasama antar daerah dalam berbagai bidang termasuk pemanfaatan dan tata kelola pertambangan di Kabupaten Sumbawa dan KSB agar masyarakat mendapatkan nilai tambah yang maksimal dari sektor pertambangan.
Seperti diketahui, konsolidasi Sumbawa-KSB ini dilakukan terkait dengan telah dibangunnya Kawasan Industri (KI) Smelter yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, yang menandai Fase baru industri pengolahan emas di KSB, sedangkan di Kabupaten Sumbawa terdapat Blok Elang yang juga merupakan konsesi PT. AMNT dan diperkirakan mulai operasi produksi pada tahun 2027.
(*)