Lombok Timur

Dampak Kekeringan, BPBD Lombok Timur Droping 12 Tangki Air Bersih di 3 Kecamatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kalak BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur menyalurkan sebanyak 12 tengki air bersih, selama periode September 2024.

Penyaluran untuk 3 Kecamatan yang terkena kekeringan, yakni Jerowaru, Sakra Timur, dan Suela.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi mengatakan, masuk bulan Oktober ini merupakan puncak musim kekeringan, hingga pihaknya juga telah mengambil ancang ancang terhadap bencana kekeringan.

“Kurang lebih sampai saat ini kita sudah droping hampir 12 tangki, 1 tangki berisi 5 ribu, artinya sekitar hampir 60 ribu liter kita sudah salurkan dari periode September, dan puncaknya kita akan tingkatkan status pada Oktober ini ke tanggap darurat,” ucap Muliadi, Selasa (8/10/2024)

Meski demikian, BPBD Lotim selama menunggu persetujuan bupati untuk menaikkan status ke tanggap darurat bencana kekeringan, pihaknya tetap melakukan penyaluran air bersih ke sejumlah desa di Kecamatan yang terdampak.

“Kita masih menunggu surat dari beberapa kecamatan, dan kita masih menunggu karena berpotensi ini ada 8 kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih ini,”jelasnya.

Dikatakannya, saat ini musim hujan belum bisa di prediksi kapan untuk turun, hal ini imbas dari peralihan cuaca El Nino ke La Nina yang mengakibatkan cuaca tidak stabil

“Belum bisa berprediksi (Musim Hujan) tapi kalau kita lihat di El Nina ini adalah prekuensi musim kemarau kita agak pendek tahun 2023, mestinya tanggap darurat El Nino kemarin panjang La Nina pendek hingga prediksi musim hujan akan cepat datang sekitar November kita sudah dalam musim hujan,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat tetap bijak dalam mnenggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari

“Kami imbau untuk masyarakat hemat terhadap penggunaan air walaupun sedikit tapi kalau kita hemat kita bisa menggunakan air seperti sehari hari dalam keadaan normal,” katanya.

Adapun jika masih ada desa yang membutuhkan air minum, Muliadi menyarankan agar masyarakat secepatnya berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat hingga kecamatan, untuk seterusnya bersurat ke BPBD Lotim.

“Sejauh ini sudah ada beberapa desa yang memberikan laporan, ada 3 Kecamatan yang kami terima laporan baik lisan atau surat yakni kecamatan Jerowaru, Sakra Timur dan kecamatan Suela,” tutupnya.  

Berita Terkini