Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Pembalap Gresini Racing Marc Marquez menolak untuk mendapat kutukan Sirkuit Mandalika.
Juara dunia delapan kali ini akan mengawali sesi latihan dan kualifikasi serta balapan sprint dengan rasa optimis.
Sebab, pembalap dengan julukan sang bayi alien, sudah tahu cara mengatasi tantangan sirkuit yang membuatnya terpuruk dalam dua edisi balapan ini.
Keyakinan Marquez timbul berkat motor yang dikendarainya. Kini Ducati GP23, dari sebelumnya Honda RC213V.
"Ducati lebih stabil di cuaca yang menuntut banyak kekuatan fisik dibandingkan dengan Honda," urainya rider dengan nomor #93 ini dalam wawancara, Jumat (28/9/2024) usai latihan 1.
Tapi menurut Marquez, Mandalika bukanlah sirkuit dengan karakter itu, karakter yang disebutnya membutuhkan kemampuan fisik yang prima.
Dia sadar kondisi alam yang lebih dominan dibanding lintasannya.
"Jadi di sini tidak perlu kewalahan soal fisik karena tidak banyak titik pengereman yang keras. Tapi sirkuit ini menuntut banyak soal kelembaban dan cauca panas dibandingkan dengan Malaysia. Ini lebih buruk," urainya.
Maka pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan pembalap kelahiran Cervera, Spanyol ini adalah soal diri sendiri yang selama ini membuatnya kerap terseok.
"Salah satu kendala saya tahun ini adalah bagaimana caranya bisa menyodok ke depan ketika sudah tertinggal. Jika saya lambat, atau memulai dari belakang maka akan semakin tertinggal," jelas dia.
Baca juga: Pembalap MotoGP Mulai Hafal Seluk-beluk Sirkuit Mandalika, Bakal Lebih Kencang Besok
Dia sudah tidak lagi dibayangi insiden tahun lalu dan tahun sebelumnya yang membuatnya selalu gagal finis.
Dalam sesi latihan 1, juara dunia delapan kali ini sempat selamat dari potensi terjatuh di tikungan 10. Tapi rupanya dia bisa mengendalikan motornya dengan baik.
"Ini bagus untuk pertunjukan tapi bukan sesuatu yang membuat saya nyaman," jelasnya.
Rider bernomor motor #93 ini pun mulai hafal Sirkuit Mandalika lengkap dengan tantangan dan cara menghadapinya.