Berita Lombok Tiimur

Jelang Berakhirnya Triwulan Ketiga, Capaian PAD Lombok Timur Baru Capai Setengah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik saat mengikuti rapat evaluasi kinerja kepada Inspektorat Jenderal (itjen), Kementerian Dalam Negeri benerapa waktu lalu.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Menjelang berakhirnya triwulan ketiga, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur (Lotim) belum mencapai target awal yakni Rp587.940.308.000.

Sejauh ini, dari data yang didapat dari Sistem Evaluasi dan Monitoring Pendapatan Asli Daerah (SEMPAD) Lombok Timur per hari ini, Selasa (17/9/2024), PAD yang berhasil diserap Pemda sendiri baru mencapai Rp319.151.719.764.

Realisasi itu baru mencapai 54,28 persen dari target awal, dimana Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penyumbang terbesar datang dari Badan Pendapatan Daerah (Bapeda) Lombok Timur,yaitu sebanyak Rp 139.284.348.469. 

Kemudian di posisi kedua ada RSUD Soedjono Selong dengan kontribusi Rp77.394.449.648. 

Lalu posisi ketiga ditempati oleh Dinas Kesehatan Lombok Timur dengan realisasi Rp67.149.497.526, kemudian diikuti oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. 

Adapun sektor yang berkontribusi dalam realisasi itu berupa pajak daerah sebanyak Rp61.711.347.787. Lalu retribusi daerah sebanyak Rp33.488.719.809. 

Kemudian hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan senilai Rp17.001.660.225. Lalu sisanya sebesar Rp206.949.991.944 berasal dari realisasi PAD lainnya yang sah. 

Sebelumnya, Pemda Lotim menindaklanjuti rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tingginya potensi korupsi atau kebocoran PAD pada sektor galian C di daerah tersebut.

Kepala Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Timur, Muksin, mengatakan pihaknya segera akan memenuhi rekomendasi KPK terkait optimalisasi penyerapan PAD di sektor tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di daerah ini.

Baca juga: Target PAD Rp 96 Miliar Belum Bisa Dipenuhi Samsat Lombok Timur

Satu diantaranya dengan menyediakan jembatan timbang di wilayah perbatasan untuk angkutan material tambang.

“Artinya dengan jembatan timbang ini jumlah tambang yang keluar dan pembayarannya lebih faktual secara tonasi. Tidak lagi hitungannya per truk, yang bisa saja overload,” kata Muksin. 

Ia mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan menganggarkan pengadaan jembatan timbang di jalan utama perbatasan Lombok Timur dengan Lombok Tengah itu. Nilainya pun ditaksir mencapai Rp800 juta.

Adapun total realisasi PAD Lombok Timur dari sektor tambang MBLB pada 2023 hanya Rp16 miliar, dari ekspektasi PAD sekitar Rp50 miliar.

(*)

Berita Terkini