Maulid Nabi Muhammad SAW

Mengenal Tradisi Maulid Nabi di Bayan Lombok Utara, Sarat Ritual Adat

Editor: Laelatunniam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ritual Menutu Padi di acara Maulid Adat Desa Karang Bajo, Bayan, Kabupaten Lombok Utara pada Senin, (10/10/2022).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Setiap daerah di Pulau Lombok memiliki cara keunikan tersendiri dalam merayakan maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi merupakan peringatan atau perayaan hari lahir Nabi Islam Muhammad, yang menurut penanggalan Hijriyah jatuh pada 12 Rabiulawal. Tahun 2024 ini bertepatan pada tanggal 16 Sepetember.

Salah satu perayaan Maulid Nabi yang paling banyak dibicarakan yaitu Maulid Adat Bayan di Dusun Karang Bajo, Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Maulid Adat Bayan menjadi salah satu upacara adat terbesar yang menjadi salah satu identitas Kecamatan Bayan.

Maulid Adat Bayan merupakan sebuah tradisi unik yang menggabungkan unsur Islam dan adat lokal. 

Persiapan maulid Adat Bayan cukup panjang dan unik bahkan jauh sebelum hari Maulid tiba.

Masyarakat Bayan, khususnya yang memiliki hajat khusus telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut Hari kelahiran baginda Rasulullah SAW ini.

Secara lingkungan adat, rangkaian kegiatan inti baru dimulai sehari jelang hari Maulid yang telah ditentukan tiba.

Berbeda dengan perayaan Maulid nabi umumnya, nuansa ritual adat masih dipegang teguh oleh masyarakat Bayan.

Dengan berbagai prosesi upacara adat yang sakral, masyarakat Bayan tidak hanya menunjukkan kecintaan dan penghormatan mereka kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka juga menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur mereka. 

Rangkaian kegiatan dimulai sehari menjelang Maulid yang telah ditentukan tiba. Berbagai prosesi kegiatan ritual adat mulai dilakukan seperti prosesi Kayu Aiq, Sembeq, dan Menutuq. 

Kayu Aiq adalah prosesi adat pengumpulan hasil bumi dari warga yang memiliki hajat untuk diserahkan kepada Maq Lokaq atau Inen Gumi. Hasil panen itu kemudian disimpan di dalam kampu. 

Kampu adalah kompleks bangunan suci yang hanya boleh ditempati oleh seorang pemangku adat beserta keluarganya yang disebut Maq Lokaq. Di dalam kampu terdapat Berugak Suci, rumah adat, dan rumah tempat penyimpanan barang serta hasil bumi. 

Kampu sangat dihormati oleh masyarakat adat Bayan. Tidak sembarang orang boleh masuk ke dalamnya. Bahkan saat upacara adat berlangsung, warga yang ingin mengantarkan seserahan hanya boleh masuk melalui gerbang tertentu. Kampu juga dikelilingi oleh rumah-rumah adat yang ditempati oleh tokoh-tokoh adat yang bergelar Pembekel.

Saat prosesi Kayu Aiq, warga biasanya akan menuju kampu melalui gerbang khusus untuk mengantarkan seserahan berupa hasil bumi, hasil ternak, dan sebagainya untuk diserahkan kepada Inen Meni. Kemudian mereka akan mendapatkan Sembeq dari Maq Lokaq.

Halaman
12

Berita Terkini