Berita Lombok Tengah

Cegah Stunting, ITDC Gelar Demo Masak dan Edukasi Gizi di Desa Prabu

Penulis: Sinto
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program pencegahan stunting oleh ITDC di Kantor Desa Prabu, Lombok Tengah, Rabu (11/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar program pencegahan stunting di sejumlah desa Penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tepatnya di Kantor Desa Prabu, Lombok Tengah, Rabu (11/9/2024). 

Berbagai kegiatan diselenggarakan mulai dari sosialisasi pencegahan stunting, demo masak bersama chef profesional, hingga memberikan bahan makanan kepada ibu dan anak. 

Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, tampak ibu dan anak-anak semangat mengikuti kegiatan demo masak yang langsung diperagakan oleh chef profesional Anton Sugiono. 

Chef Anton Sugiono merupakan Duta Pencegahan Stunting Provinsi NTB, yang memberikan edukasi memasak makanan sehat dan padat gizi, berkoordinasi dengan ahli gizi dari Puskesmas Kuta.

Dalam pelaksanaan program ini, ITDC menggandeng sejumlah mitra penting, termasuk Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Desa Prabu, Puskesmas Kuta, serta Indonesia Chef Association Provinsi NTB. 

Pencegahan stunting di Desa Prabu menjadi bagian dari program Mandalika Child Learning Center (CLC) di Bazaar Mandalika, kawasan The Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. 

Corporate Secretary Group Head ITDC Million Sekarsari mengatakan, program pencegahan stunting ini merupakan program kedua yang dilakukan ITDC setelah sebelumnya dilakukan di Desa Mertak pada tahun 2023 dengan melibatkan 10 anak. 

"Tahun ini, program pencegahan stunting menyasar 32 anak di Desa Prabu, yang terdiri dari 10 anak dalam kategori Wasting dan 22 anak kategori Stunting," jelas Milli sapaan akrabnya. 

Dikataknnya, selama 56 hari ke depan, anak-anak tersebut akan mendapatkan makanan tambahan padat gizi setiap hari.  

Selain bantuan makanan, program ini juga berfokus pada edukasi kesehatan bagi para orang tua, untuk meningkatkan pemahaman mengenai pola makan sehat yang mendukung tumbuh kembang anak. 

Selain itu, program ini menyertakan demo memasak untuk meningkatkan keterampilan ibu dalam menyiapkan makanan bergizi bagi anak-anak mereka.

 "Kami percaya bahwa penanganan stunting memerlukan pendekatan yang ditangani secara kolaboratif dan berkelanjutan. ITDC berkomitmen mendukung pencegahan stunting melalui program yang tidak hanya fokus pada bantuan makanan tambahan, tetapi juga memberikan edukasi kepada para orang tua mengenai pentingnya pola makan sehat bagi tumbuh kembang anak," jelas Milli. 

Dengan program ini, pihaknya  berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi angka stunting di desa-desa penyangga kawasan The Mandalika, seperti Desa Prabu.

Sejak tahun 2023, ITDC telah secara aktif menjalankan program-program sosial yang berfokus pada kesehatan masyarakat. 

Salah satunya di Desa Mertak, 6 dari 10 anak yang menerima bantuan menunjukkan peningkatan kesehatan dan terbebas dari status underweight. 

Baca juga: Berhasil Menekan Stunting, Kota Bima Terima Insentif Dana Fiskal 5,5 Miliar dari Pemerintah Pusat

Melanjutkan upaya tersebut, tahun ini ITDC meluncurkan program pencegahan stunting di Desa Prabu, dengan harapan memberikan dampak positif yang serupa. 

Program ini juga dilengkapi dengan edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya gizi dan kesehatan anak-anak.

Diketahui, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2023, terdapat 1.680 anak berisiko stunting di kecamatan Pujut, dengan 698 diantaranya berasal dari desa-desa penyangga kawasan The Mandalika, termasuk Desa Prabu. 

Menyadari hal tersebut, ITDC berkomitmen memberikan dampak positif nyata dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

(*)

Berita Terkini