Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kasus peredaran narkoba di Kabupaten Lombok Timur saat ini dalam status rawan.
Tidak lama ini, Satrenarkoba Polres Lombok Timur menangkap pelaku peredaran narkoba di lingkungan kampus kabupaten tersebut.
Melihat itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong, Hendro Wasisto menganggap sudah saatnya daerah ini mengaktifkan kembali Badan Narkotika Kabupaten (BNK) hingga menggencarkan sosialisasi tentang narkoba ke kampus-kampus.
"Memang BNK disini (Lombok Timur) belum ada. Kalau bicara regulasi memang kan kita perlukan sekali itu dengan keadaan hari ini yang memang narkotika tinggi," ucap Hendro setelah dikonfirmasi, Senin (22/7/2024).
Ditekankannya, kerawanan narkoba didaerah ini juga ditandai dengan jumlah barang bukti yang telah diamankan di Kejari Lotim mencapai 25,98 Gram dari hasil penyisihan ditingkat penyidikan.
Dia juga mendorong pihak terkait segera menggalakkan BNK, dimana selain sebagai pusat rehabilitasi narkoba, namun juga sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam memberantas narkoba.
"Memang perlu sekali kita menggalakkan (BNK), tapi kan kita tidak bisa berdiri sendiri. Karena ketika bicara kasus narkotika, maka sudah ada di dalam ranah Badan Narkotika Nasional, maupun ada di bawah lembaga Polri, kami tidak punya kewenangan untuk menindak," sebutnya.
Meski demikian lanjut dia, semua pihak bukan hanya para penegak hukum tapi masyarakat punya kewajiban dalam memberantas narkoba di daerah ini.
"Dimana, bilamana kita ketahui, kita tidak boleh diam, kita tidak boleh membiarkan, membiarkan orang membawa narkotika saja itu bisa dipidana kan begitu," jelasnya.
"Hal itu yang memang betul-betul kita harus berikan pemahaman kepada masyarakat luas, baik nanti melalui media atau melalui penyuluhan hukum," lanjutnya.
Di tempat terpisah, Pj Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik juga menyoroti banyaknya kasus narkoba di daerah, terlebih dengan tidak optimalnya BNK yang ada untuk melakukan Rehabilitasi bagi para pengguna.
Baca juga: Pj Wali Kota Bima Rum Minta Masyarakat Berperang Lawan Narkoba
Untuk itu, Juaini juga berjanji akan mengatensi pengoptimalan BNK ini.
"Saya akan mengatensinya, tapi mungkin selesai bulan Juni ini ya, dan saya akan komunikasikan dengan Bangkesbangpol," katanya.
Dia juga menyebut, komunikasi antara pihak kepolisian terhadap maraknya narkoba di daerah juga terus dilakukan.
"Selama ini kita masih belum punya BNK dengan jumlah penduduk yang besar dan masalah kita selama ini memang harus ada, sementara ini komunikasi saya dengan pak kapolres saja. Tapi kan lebih kepada kebijakan dan kita harus sosialisasi dan pencegahan, jadi begini saja saya setuju ada BNK," singkatnya.
(*)