Tenaga kerja lokal yang diserap saat MotoGP maupun event internasional lainnya akan memiliki pengalaman bekerja, sehingga akan menambah portofolio mereka. 

Portofolio pernah jadi bagian event MotoGP membuat para pekerja lokal memahami budaya yang berbeda-beda, namun tetap mengutamakan standar operasional (SOP)  dan kompetensi bekerja. 

"Nah itu pembelajarannya mahal itu. Karena langsung belajar pada event skala internasional. Sehingga itu menjadi modal tersendiri untuk teman-teman. Mereka kelasnya jadi berbeda. Karena disana ada pressure, dituntut profesionalisme menjalankan tugas dan lain-lain," terang wahyu. 

Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady mengatakan, penyelenggaraan event di Sirkuit Mandalika perlu didukung.

Terutama pemuda dan pemudi yang ada di kecamatan Pujut Sebagai lokasi penyelenggaraan event. 

Menurut Jamal, event seperti MotoGP di Sirkuit Mandalika dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Saat event MotoGP hotel di Lombok penuh bahkan sampai ada yang tidak mendapatkan kamar. Saya yakin jika momen ini dimanfaatkan dengan baik, kunjungan wisatawan ke Lombok terlebih Kuta Mandalika ini akan ramai meski tidak ada event besar seperti MotoGP,"jelasnya.

"Tinggal kita sekarang, bagaimana mengemas tempat ini agar orang tertarik untuk datang meski di luar event, selanjutnya kita yang harus kreatif memanfaatkan peluang tersebut," pungkasnya.

Vice President of Operations MGPA Try Agung Hartanto, diskusi ini sangat baik dilaksanakan, sebab tujuannya untuk menyukseskan MotoGP 2024.

"kami ucapkan terimakasih kepada Karang Taruna Kecamatan Pujut, karena menjadi salah satu pendukung kesuksesan penyelenggaraan MotoGP 2024,"ucapnya.