Iqbal sempat menimang banyak nama untuk jadi pendampingnya, khususnya yang berasal dari Bima.
Mulai dari politisi PAN yang juga anggota DPR RI Syafruddin alias Rudi Mbojo atau tokoh akademisi yang sempat mengemuka, Arsyad Gani.
Di sisi lain, Dinda pun tidak serta merta menerima tawaran Iqbal.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima ini awalnya sangsi mendampingi Iqbal.
Apalagi, kompetisi di internal partai berlambang pohon beringin pun cukup ketat.
Sebut saja Ketua DPD I Golkar NTB Mohan Roliskana, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar NTB Suhaili FT, dan mantan Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.
Ketiganya juga sama seperti Dinda, mendapat surat tugas dari DPP untuk maju di Pilkada 2024.
Dinda mengaku masih punya pekerjaan rumah meraih dukungan partainya.
Meskipun bersama Iqbal, kini sudah mengantongi dukungan PAN dan Gerindra.
"Tentu Golkar akan melihat partai mana saya yang sudah memberikan rekom kepada pasangan Iqbal-Dinda, itu menjadi pertimbangan," kata Dinda.
Pasangan Iqbal-Dinda mengusung tagline "NTB Makmur Mendunia."
Duet ini memiliki visi NTB yang tidak hanya makmur tetapi juga bersaing di tingkat global.
(*)