Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu meninjau kondisi warga Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang yang mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir.
Djohan bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Utara melakukan sosialisasi terhadap langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah dalam mengatasi krisis air bersih.
Salah satunya dengan mendistribusikan air bersih gratis kepada masyarakat setempat.
"Saya perintahkan ke Direktur PDAM untuk dropping sementara dari Lombok selama 50 hari ke depan," katanya, Jumat (12/7/2024).
Baca juga: Pemkab Lombok Utara Kirim Air ke Gili Meno untuk Atasi Krisis Air Bersih
Selama ini masyarakat Gili Meno untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum mereka membeli air galon seharga Rp15 ribu per galon.
Sejak adanya distribusi dari pemerintah, masyarakat bisa mengambil secara mandiri air bersih dari tangki-tangki di pinggir pantai.
Djohan berharap masyarakat bersabar untuk mencari solusi jangka panjang.
Awalnya, Pemerintah Lombok Utara berencana mengalirkan air dari Gili Air namun kondisi daerah tidak memungkinkan.
"Di sana juga banyak masyarakat yang harus dipenuhi kebutuhan airnya 2 ribu lebih," kata Djohan.
Baca juga: Pj Gubernur NTB Hassanudin Atensi Judi Online Hingga Krisis Air di Gili Meno dan Gili Trawangan
Di sisi lain, penyediaan air bersih dengan mekanisme pengeboran air tanah juga berpotensi merusak lingkungan.
"Kalau terus menerus air bawah tanah kita ambil untuk kebutuhan jangka panjang, akan berisiko air laut naik. Karena terlalu banyak disedot air tanah," jelasnya.
Kepala Desa Gili Indah Wardana mendesak pemerintah untuk segera mencarikan solusi agar persoalan tidak berlarut-larut.
"Mudah-mudahan bisa mendapatkan solusi yang tepat, agar tidak lagi menjadi permasalahan," pungkasnya.
(*)