Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah mempunyai program beasiswa kuliah ke luar negeri di era kepemimpinannya.
Calon Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengkritik program itu yang dinilainya membebani APBD.
Tak hanya itu, mantan Dubes Indonesia untuk Turki ini menilai beasiswa NTB itu melanggar kewenangan.
Menurutnya, cara kerja birokrasi itu berdasarkan kewenangan.
Baca juga: Gelar Dialog Terbuka, Lalu Iqbal Ungkap Ketidakhadiran Pemerintah Daerah di Berbagai Wilayah NTB
"Nah urusannya provinsi, kewenangannya itu hanya sampai SMA/SMK sederajat. Dia nggak boleh ngurusin ke masalah universitas, karena bukan kewenangannya dia (Pemprov NTB)," terang Lalu Iqbal dalam dialog dan silaturahmi di Kauman, Praya, Lombok Tengah, Senin (9/7/2024) malam.
Dalam pandangannya, program beasiswa ke luar negeri justru menimbulkan dampak hebat ke kondisi keuangan daerah.
"Nah apa yang dilakukan oleh salah satu mantan gubernur yang memberikan beasiswa sampai hampir ratusan miliar dan mengirimkannya keluar negeri. Ini menimbulkan masalah hukum yang akut dan persoalan anggaran yang akut," sambung Lalu Iqbal
Lalu Iqbal menjelaskan, permasalahan tersebut muncul karena Pemprov NTB menjalankan kebijakan yang di luar kewenangannya.
Karena bukan kewenangan maka tidak ada di dalam program.
Baca juga: Tokoh Muhammadiyah Bima Ungkap Dukungan untuk Pasangan Iqbal-Dinda
Jika tidak ada program, maka tidak ada anggarannya.
"Lalu dari mana ngambil uangnya? Itu uang miliknya hak anak SMA/SMK. Dari mereka yang berangkat dengan uang itu sesungguhnya tertawa diatas penderitaan orang lain. Karena nggak ada uangnya, untuk kuliahin orang itu nggak ada," tegas Iqbal.
Lalu Iqbal kemudian memberi contoh dari pengalamannya mengunjungi ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Dia melihat calon PMI yang sudah berusia 23 tahun tetapi belum memiliki ijazah paket B ataupun paket C.
Iqbal melihat tidak pemerintah daerah tidak bisa memberikan subsidi karena tidak ada anggaran sehingga dibatasi hanya sampai usia 21 tahun.
Padahal tidak ada aturan yang membatasi hingga sampai 21 tahun.
"Lalu bagaimana cara kita memberikan beasiswa? Bisa kita memberikan beasiswa kepada anak-anak kita, tanpa harus menggunakan APBD. Saya ini dari generasi dari zaman susah nyari beasiswa.
"TGB, Zulkieflimansyah itukan generasi dari zaman yang cukup susah nyari beasiswa, tapi bisa dapat gitu lho. Beda dengan zaman sekarang," terang Lalu Iqbal.
Iqbal menjelaskan, problem lainnya adalah ada beberapa yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa.
Solusinya adalah pemerintah daerah melakukan intervensi dengan membantu calon mahasiswa melengkapi persyaratan.
Baca juga: Deretan Prestasi dan Penghargaan Lalu Iqbal, Penantang Utama Petahana di Pilgub NTB 2024
Iqbal menyebutkan, ada ratusan hingga ribuan lembaga-lembaga pemberi beasiswa.
"Saya dulu di Turki saat Covid, Indonesia satu-satunya negara yang justru jatah beasiswanya naik oleh pemerintah Turki.
"Di Turki itu paling tidak ada 100 beasiswa diberikan oleh pemerintah Turki untuk semua jurusan. Teknologi dan lainnya.
"Periode beasiswanya bulan Januari pembukaannya. Nanti baru diumumkan sekitar bulan Mei atau April," imbuh Lalu Iqbal.
Lalu Iqbal memastikan pihaknya akan meneruskan beasiswa tapi dengan konsep yang sama sekali berbeda.
Sangat banyak sekali alternatif pembiayaan atau lembaga beasiswa didunia yang bisa mahasiswa NTB dapatkan.
Menurut Lalu Iqbal, zaman sekarang mudah sekali mendapatkan beasiswa asalkan memenuhi syarat.
(*)