Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat, terus melakukan gebrakan untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Salah satunya dengan melibatkan pihak swasta dalam membantu percepatan penurunan stunting, misalnya melibatkan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dalam membantu pemberian makanan bergizi bagi masyarakat dilingkar tambang.
Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Fud Syaifuddin menjelaskan, selama ini pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin menurunkan stunting melalui pemberian makanan bergizi bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) mulai dari kabupaten, kecamatan hingga desa.
Hal itu semata-mata program yang membantu perbaikan gizi bagi balita. Terkait Stunting, lanjut Wabup, bukanlah soal kemiskinan melainkan prilaku para orang tua terhadap balita.
“Jadi, orang tua tidak boleh menyepelekan tentang Stunting karena tolak ukur kesejahteraan sebuah daerah/kabupaten dilihat juga dari angka Stuntingnya,” kata Fud, Senin (20/5/2024) lalu.
Namun demikian, Wabup mengaku bersyukur dan menyampaikan apresiasi berkenaan peran serta TNI Polri dan masing OPD lingkup Pemda KSB serta instansi vertikal, begitu intens membantu pemerintah daerah dalam progres percepatan Penurunan Stunting tahun 2024.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, untuk meningkatkan kualias manusia Indonesia telah ditetapkan target prevalensi stunting sebesar 14 persen di akhir tahun 2024.
Hal ini didukung dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting melalui 5 (lima) strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting yang terdiri dari peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di Kementerian/Lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa.
Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitive di Kementerian/Lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, serta penguatan dan pengembangan system, data, informasi, riset dan inovasi.
Baca juga: Dilantik Sebagai Pj Sekda Lombok Barat, Fauzan Husniadi Diminta Kendalikan Inflasi dan Stunting
Berdasarkan data laporan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per Februari 2024, angka stunting di Kabupaten Sumbawa Barat ada di posisi 7,48 persen (842 balita stunting).
Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan hasil EPPGBM pada bulan Agustus tahun 2023 yaitu 7,64 persen (873 balita stuntng). Begitu juga hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Sumbawa Barat ada di angka 10,5 persen, lebih baik dari angka Provinsi NTB 24,6 persen dan Nasional di angka 21,5 persen.
Hasil perhitungan prevalensi stunting hasil SKI 2023 dan pencatatan EPPGBM Februari 2024 menunjukkan selisih yang tidak bermakna yaitu 3,02 persen (<5>
(*)