Waspada! 7 Modus Penipuan WhatsApp yang Bisa Menguras Rekening, Termasuk M-Banking Eror!

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENIPUAN VIA WHATSAPP - Waspadai 7 modus penipuan WhatsApp seperti APK palsu, phishing, dan quishing yang bisa mencuri data serta menguras rekening Anda.

TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus penipuan online semakin marak terjadi, salah satunya melalui pesan singkat di aplikasi WhatsApp.

Modusnya beragam, mulai dari mengirimkan file berformat APK hingga link palsu yang mencuri data pribadi.

Salah satu contoh yang ramai dibicarakan adalah undangan pernikahan digital palsu.

Pelaku mengirimkan file APK berjudul “Surat Undangan Pernikahan Digital” ke nomor pribadi korban.

Begitu file diunduh dan dijalankan, pelaku bisa mengambil alih ponsel hingga akun keuangan korban—mirip seperti teknik phishing lewat email.

Berikut beberapa modus penipuan di WhatsApp yang patut diwaspadai pada tahun ini:

1. Penipuan Mengatasnamakan Kurir

PERETASAN NOMOR - Kolase foto tangkap layar momor WhatsApp Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri yang diretas (kiri) dan isi percakapan permintaan sejumlah dana dengan modus M-banking Error. (Tangkap layar)

Pelaku berpura-pura sebagai pihak jasa ekspedisi, misalnya J&T, dan mengirimkan file APK dengan nama “Lihat Foto Paket”. Jika file diunduh, data pribadi termasuk informasi keuangan dapat dicuri.

2. File Undangan Pernikahan Palsu

Modus ini menyebar luas di WhatsApp. Korban menerima file APK sekitar 6,6 MB berjudul “Surat Undangan Pernikahan Digital” dari nomor tak dikenal.

Setelah dibuka, ponsel bisa terinfeksi dan data keuangan korban berisiko bocor.

3. Surat Tilang Palsu

Pelaku mengirimkan file APK bernama “Surat Tilang-1.0.apk” dan mengaku sebagai pihak kepolisian. File ini dirancang untuk mencuri data begitu diinstal.

Baca juga: Link Twibbon Hari Pramuka 2025 dan Cara Memasangnya untuk Rayakan HUT ke-64

4. Menggunakan Nama Perusahaan Besar

Penipu memanfaatkan nama brand terkenal seperti Telkomsel atau Pertamina untuk meyakinkan korban.

Mereka akan mengirimkan file APK atau link palsu, lalu meminta izin akses ke foto, video, SMS, hingga aplikasi perbankan digital.

5. Pengumuman Palsu dari Bank

Korban menerima pesan yang seolah-olah berasal dari bank, berisi perubahan tarif transaksi atau transfer yang tidak masuk akal.

Pesan tersebut menyertakan link formulir yang digunakan untuk mencuri data nasabah.

6. Modus VCS (Video Call Sex)

Pelaku menghubungi korban lewat panggilan video tak senonoh, kemudian memeras korban dengan ancaman menyebarkan rekaman tersebut.

Update WhatsApp. (pexels.com)

7. Quishing: Penipuan Lewat QR Code

Quishing adalah gabungan QR code dan phishing.

Korban diarahkan memindai kode QR yang membawa mereka ke situs palsu untuk mencuri data pribadi.

Modus ini marak karena membuat QR code sangat mudah dilakukan siapa saja

Cara Menghindari Penipuan dan Quishing

  • Jangan mengunduh file APK dari sumber yang tidak jelas.

  • Waspadai pesan yang memicu rasa panik atau mendesak.

  • Hindari memindai QR code dari sumber yang tidak terpercaya.

  • Aktifkan autentikasi dua faktor pada setiap akun penting.

  • Selalu keluar dari perangkat yang sudah tidak digunakan.

Tetap waspada dan pastikan memverifikasi informasi sebelum mengklik link, mengunduh file, atau memindai QR code dari orang yang tidak dikenal.

(TribunLombok)

Berita Terkini