Pilkada 2024

KPU Kota Mataram Sosialisasi Pembentukan Badan Adhoc dengan Melibatkan Milenial

Penulis: Rozi Anwar
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota KPU Muslih Syuaib menerangkan soal sosialisasi Pembentukan badan Adhoc untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2024 mendatang di Hotel Lombok Garden Mataram, pada Rabu (24/4/2024).

Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan sosialisasi Pembentukan badan Adhoc untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2024 mendatang di Hotel Lombok Garden Mataram, pada Rabu (24/4/2024).

Anggota KPU Muslih Syuaib mengatakan peserta sosialisasi banyak diundang dari kalangan milenial karena alasannya mereka adalah pemilih pemula.

"Memang sengaja kita undang kalangan milenial karena sebagian dari mereka belum tahu cara menggunakan hak pilihnya," katanya Saat ditemui di lokasi acara pada Rabu (24/4/2024).

Muslih menilai banyak masyarakat yang tidak paham bagaimana cara bisa memilih secara administrasi.

Baca juga: Bawaslu Catat 80 Persen TPS di NTB Masuk Kategori Rawan, DPT Tidak Penuhi Syarat Hingga Politik Uang

Padahal masyarakat yang tidak masuk DPT seharusnya mendaftarkan diri sebagai DPTB.

"Padahal masyarakat punya hak suara namun karena masyarakat tidak terdaftar di DPTB maka tidak bisa memilih.

"DPTB itu adalah daftar yang memuat warga yang tidak terdaftar dalam DPT, namun memiliki hak suara," terangnya.

Masih ada anggapan bahwa cukup memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah bisa menggunakan hak memilih.

"Pemahaman masyarakat terhadap kekeliruan itu perlu kita lakukan sosialisasi dengan cara mengundang generasi milenial, mahasiswa dan lain-lain," tegasnya.

Baca juga: Disdukcapil Lombok Timur Sasar Pemilih Pemula Pilkada 2024 yang Belum Punya KTP

Menurutnya memilih peserta milenial dan mahasiswa untuk menjadi bagian dari sosialisasi tersebut.

"Peserta sosialisasi kali ini pemuda yang berfikir kritis, jangan sampai kita katakan pemuda milenial ini apatis terhadap politik, justru itu harus kita libatkan merka"bebernya.

Seorang peserta Satia mengapresiasi pelibatan milenial ini.

"Ini acara bagus sekali karena melibatkan pemuda milenial yang saat ini menjadi incaran pada pemilihan dari tingkat nasional maupun ditingkat daerah,"cetusnya

Ia berharap generasi milenial ini selalu dilibatkan dalam proses pemilihan apapun.

"Saya berharap kami dilibatkan untuk menjadi petugas atau proses tahapan lainnya agar generasi milenial ini menjadi pemuda yang melek dalam pemilihan kepala daerah mendatang," tutupnya.

(*)

Berita Terkini