BBPOM Mataram Uji Sampel Takjil, Ditemukan Kerupuk Tempe Mengandung Boraks

Penulis: Laelatunniam
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BBPOM di Mataram saat pengambilan sampel takjil uji bahan pangan di sentra takjil Pagutan, Senin (18/3/2024).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram menemukan takjil mengandung boraks saat kegiatan uji sample bahan takjil di Pagutan, Senin (18/3/2024).

Ada 4 lokasi pengambilan sampel takjil yaitu di sentra takjil Pagutan, Tembolak Pelangi, Jalan Majapahit dan Jalan Panjitilar.

Dalam satu lokasi ada sekitar 20 takjil yang uji cepat kandungannya, takjilnya pun beragam mulai dari es, jajanan pasar, bakso dan kerupuk.

Kepala BBPOM Kota Mataram Yosef Dwi Irwan Prakasa menjelaskan di lokasi pasar takjil Pagutan, dari 41 sampel yang diuji, ditemukan kerupuk tempe yang dijual di pasar tersebut mengandung boraks.

Baca juga: Komix Herbal Bersama BBPOM Mataram Berikan Sosialisasi Keamanan Pangan dan Bahaya Obat-obatan

Pihak BBPOM langsung menyita sisa kerupuk yang didagangkan tersebut agar tidak dijual lagi.

Sementara pedagang yang menjual kerupuk menyampaikan tidak tahu menahu kerupuk yang dijual tersebut mengandung boraks.

Ia hanya membeli di tempat produksi kerupuk di Mataram dan menjualnya kembali.

Yosef menjelaskan memang secara kasar mata membedakan makanan yang mengandung boraks cukup susah, karena hampir tidak ada bedanya.

Namun ada beberapa ciri pada makanan yang perlu dicurigai mengandung boraks.

"Biasanya makanan mengandung formalis dan boraks tidak dihinggapi lalat," jelasnya.

Kemudian pada kerupuk yang mengandung boraks ketika dimakan ada pahit getir di pangkal lidah.

"Tidak mudah melempem, dan renyahnya cukup lama dibanding kerupuk yang lain,"tutupnya.

Pengujian sampel takjil berlangsung 30 menit di sentra takjil Pagutan.

Takjil yang dicurigai mengandung pewarna tekstil seperti gula kapas, kerupuk warna ternyata negatif dari bahan berbahaya.

(*)

Berita Terkini