Berita Lombok Timur

Curhatan Istri PMI asal Lotim yang Tewas Tak Wajar di Malaysia: Ditemukan Tanpa Celana dan Uang Raib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nuraini istri PMI asal Anjani Lombok Timur yang ditemukan tewas tak wajar di kebun sawit di Malaysia.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Nuraini, Istri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Anjani, Kabupaten Lombok Timur, tak kuasa menahan tangis saat mendengar kabar suami tercintanya Jupriadi tewas di perantauan.

Mayat Jupriadi pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja sawit di kebun sawit dalam keadaan sudah membusuk dan membiru.

Tubuh korban dipenuhi luka lebam hingga di bagian kepala, bahkan nyaris muka korban tak dapat di kenali.

Kepada TribunLombok.com, Nuraini mengungkapkan kejanggalan atas kepergian suaminya tersebut.

Kejanggalan pertama kata dia, suaminya saat berangkat menggunakan celana levis ketat dan uang pesangon, namun saat ditemukan, mayat Junaidi sudah tidak menggunakan celana dan uang pesangon raib.

Baca juga: Netizen Sebar Foto PMI asal Lombok Limur yang Tewas di Malaysia, Istri Korban Minta Dihapus

"Dia pakai celana Levis panjang saat berangkat itu. Celana itu juga sangat ketat bahkan kalau dia pakai celana itu saya selalu bantu dia. Tapi kenapa kok pas ditemukan itu mayatnya tidak pakai celana. Dan uang yang dibawa itu juga katanya sudah habis di jalan," ucap Nuraini, setelah dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).

Diceritakannya, awalnya Jupri berangkat bersama satu orang temannya dari Kecamatan Aikmel yang juga merupakan rekan kerjanya saat berada di Bali.

Jupri bersama temannya itu langsung memesan tiket untuk pergi ke Malaysia Timur secara ilegal dan tanpa sponsor maupun tekong.

Sepulang dari Bali, Jupriyadi tidak pernah sakit dan mengalami riwayat penyakit apapun. Bahkan kondisi fisiknya juga sangat bugar.

Jupri meminta izin kepada istrinya sebelum berangkat ke Malaysia Timur. Namun, saat meminta izin ke mertuanya Jupri beralaskan ia berangkat melalui jalur resmi.

"Dia bilang ke saya kalau dia mau ke Malaysia bersama temannya yang bekerja di Bali itu secara ilegal. Tetapi di mertua saya dia bilang berangkat secara resmi. Karena kalau dia izin secara ilegal mertua saya sering marah-marah dan tidak diizinkan," ungkapnya.

Setelah keberangkatan suaminya, Aini terakhir berkomunikasi dengan Jupri pada pagi Rabu.

"Dan hari itu posisinya hendak menyebrang menuju Malaysia melalui jalur laut. Saat dihubungi siang nomor telepon Jupri sudah tidak aktif lagi," katanya.

Pada malam kamis, Nuraini mendapatkan kabar dari temannya Jupri bahwa ia bersama Jupri sudah sampai di Malaysia Timur.

Namun, pada saat diperjalanan Jupri ditabrak oleh sepada motor di pinggir jalan raya saat berjalan kaki menuju tempat tujuannya bekerja.

Halaman
12

Berita Terkini