Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa dilarikan ke Puskemas terdekat lantaran jatuh sakit.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB Ahmad Khuwailid mengatakan, anggota KPPS yang sakit tersebar di sejumlah TPS.
"Ada 53 anggota KPPS, empat orang PPS (Panitia Pemungutan Suara) satu orang PPK (Panitia Pemungutan Kecamatan) tadi malam mereka langsung dibawa ke Puskemas," kata Khuwailid, Kamis (15/2/2024).
Mantan Ketua Bawaslu NTB itu mengatakan, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan menyiapkan posko kesehatan untuk penanganaan medis anggota KPPS.
Baca juga: Belasan KPPS di Dompu Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Kelelahan karena Kurang Tidur
Sejumlah anggota KPPS di Kota Mataram mengaku proses pemungutan hingga penghitungan suara pada Pemilu 2024 ini berlangsung alot, pasalnya rata-rata proses penghitungan suara berakhir dini hari.
Petugas KPPS di TPS 23 Lingkungan Kekalek Gerisak, Kelurahan Kekalek Jaya Yusnia Aeni mengaku pengalaman yang baru.
"Kita jadi tahu bagaimana proses tahapan pemungutan hingga penghitungan suara. Insyaallah kalau ada kesempatan ikut lagi," katanya kepada TribunLombok.com, Kamis (15/2/2024).
Yusnia mengatakan proses penghitungan suara di TPS nya berakhir pukul 01:30 WITA.
Dia mengaku sudah mengonsumsi suplemen untuk menjaga stamina tubuh.
Baca juga: Real Count KPU Pileg DPD RI Dapil NTB Hari Ini Pukul 17.00 Wita: Pendatang Baru Ungguli Petahana
Petugas KPPS lainnya Azril Hidayat mengatakan dirinya bertugas di TPS 14 Lingkungan Bandega, Kelurahan Tanjung Karang.
mahasiswa UIN Mataram ini menjadi KPPS untuk kali kedua.
Pengalamannya sama. Penghitungan suara berlangsung hingga dini hari.
"Kita mulai penghitungan siang mulai dari Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, selesai jam satu, selesai input data setengah tiga," katanya.
Azril mengaku mendapatkan pengalaman baru dari setiap tahapan Pemilu.
Meski merasa kondisi tubuh menurun, tetapi dia bersyukur tidak sampai harus dirawat di fasilitas kesehatan.
(*)