POPULER LOMBOK: Suami Bunuh Istri di Lombok Tengah - Konsep Gedung Baru Kantor Gubernur NTB

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Lombok dimulai kasus suami bunuh istri di Kabupaten Lombok Tengah hingga renovasi gedung baru kantor Gubernur NTB.

TRIBUNLOMBOK.COM - Berita populer Lombok dimulai dengan kasus suami bunuh istri di Kabupaten Lombok Tengah.

Diketahui pelaku kasus ini bernama Suriatman, sementara korbannya Irawati (40).

Motif pelaku membunuh korban karena kesal dituduh selingkuh.

Kemudian ada cerita caleg DPRD NTB bernama Ramli. Mantan honorer di Setwan DPRD Kota Bima itu, kini jadi calon anggota DPRD NTB Dapil VI.

Ramli yang sudah 22 tahun bekerja di kantor dewan memilih untuk menjadi calon anggota dewan.

Alasannya, pada tahun 2021 dia dipecat karena membantu petani jagung yang bermasalah.

Baca juga: POPULER LOMBOK: Viral Influencer Protes Bansos - Kemendagri Evaluasi Kinerja Pj Gubernur NTB

Terakhir, ada kabar dari renovasi Kantor Gubernur NTB yang baru.

Proyek tersebut akan menelan anggaran Rp40 miliar.

Renovasi meliputi bagian tengah dan belakang. Yakni mulai dari air mancur yang berada didepan Ruang Tamu Gubernur NTB.

Berikut berita populer Lombok selengkapnya selama 24 jam:

1. Suami di Lombok Tengah Tega Bunuh Istri Lantaran Kesal Dituduh Selingkuh

Kolase foto Suriatman, pelaku yang membunuh istrinya Irawati saat diperiksa di ruang pidana umum Polres Lombok Tengah, Senin (29/1/2024). Sementara foto kanan adalah barang bukti berupa kayu dan pakaian korban yang dikumpulkan tim penyidik. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Jasad seorang ibu rumah tangga, Irawati (40) ditemukan dalam keadaan tergeletak di sebuah embung, dekat gubuk kecil di persawahan milik korban.

Nyawa Irawati ternyata dihabisi oleh suaminya sendiri, Suriatman, asal Dusun Sarang Angin, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Jumat (26/1/2024).

Irawati merupakan warga Dusun Pengadang, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Terkait kasus ini, Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Hizkia Siagian menerangkan, jasad korban ditemukan pada hari Jumat (26/1/2024), sekitar pukul 19.00 Wita.

Polres Lombok Tengah selanjutnya kemudian melakukan otopsi mayat korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa korban terkena hantaman keras di bagian kepala korban, tulang rusuknya patah dan beberapa luka lebam dibagian badan.

Iptu Hizkia mengungkapkan, awalnya korban dan pelaku sempat cekcok di sawah sekita pukul 17.00 Wita.

Keduanya berkelahi lantasan istri pelaku merasa cemburu, dia menduga sang suami selingkuh. Tuduhan itu merupakan alibi dari pelaku, sehingga membuatnya kalap.

"Dari keterangan pelaku, yang menyebabkan korban meninggal dunia adalah karena pendarahan di dasar otak dibagian kiri belakang yang dipukul pakai kayu berkali-kali," jelas Iptu Hizkia

Baca selengkapnya.

2. Mantan Pegawai Honorer Setwan Kota Bima Jadi Caleg DPRD NTB, Awalnya karena Dipecat

Caleg DPR NTB Partai Gelora Ramli saat menceritakan perjalanan hingga terjun ke dunia politik, Minggu malam (28/1/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN)

Mantan honorer di Setwan DPRD Kota Bima Ramli kini jadi calon anggota DPRD NTB Dapil VI.

Ramli yang sudah 22 tahun bekerja di kantor dewan memilih untuk menjadi calon anggota dewan.

Alasannya, pada tahun 2021 dia dipecat karena membantu petani jagung yang bermasalah.

Aksi Ramli itu justeru dinilai bersebrangan dengan atasannya.

"Dua haru setelah itu keluar surat pemecatan saya," aku Ramli saat ditemui di Kota Bima, Minggu (28/1/2024) malam.

Setelah itu, Ramli lalu memulai pekerjaan barunya menjadi petani dan jual beli jagung.

Beberapa tahun kemudian, seseorang mengajaknya bergabung ke partai Gelora.

Kendati berproses singkat di partai besutan Anis Matta ini, Ramli memberanikan diri maju jadi Caleg DPRD NTB Dapil VI.

"Alhamdulillah sekarang bisa jadi Caleg DPR NTB ini," kata Ketua PAC Gelora Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima ini.

Dia tidak kesulitan sosialiasi hingga menyiapkan alat peraga atau atribut kampanye ini.

Stiker yang berjumlah 27 ribu dan 300 baliho ini tidak bersumber dari kantong pribadinya melainkan dari rekan-rekan sesama pebinis jagung.

Baca selengkapnya.

3. Dewan Penasihat TKN Zainuddin Atsani Tanggapi Mahfud MD Soal Dosa Ibu Melahirkan Anak Tak Beretika

Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Muhammad Zainuddin Atsani menyoroti statemen Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD.

Mahfud, Cawapres Ganjar Pranowo, mengatakan membiarkan emak-emak yang melahirkan anak yang tidak berakhlak adalah merupakan dosa besar kepada bangsa.

Menurutnya, statemen Mahfud itu tidak tepat dan salah kaprah dan melukai hati ibu di Indonesia.

"Dari mana dapat teori seperti itu, kok menyalahkan ibu-ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Dari mana dia tahu anak berakhlak dan tidak saat lahir. Jadi calon pemimpin itu jangan ngawur," jelasnya, Senin (29/1/2024).

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PB NW) ini meminta Presiden Jokowi untuk cepat mengambil tindakan kepada Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.

Dalam pandangannya, ucapan Mahfud yang notabene menteri di kabinet pemerintahan Jokowi ini bisa merusak citra.

"Jangan hanya karena kalah berdebat dan tidak bisa menjawab kemudian membawa-bawa masalah etika bahkan mnyalahkan emak-emak. Di mana salah ibu-ibu melahirkan anak itu. Tidak ada satu pun ibu-ibu di dunia ini punya anak tidak berakhlak," jelas Atsani.

Pimpinan Pusat (Pimpus) Muslimat NW Lale Syifaun Nufus mengatakan Mahfud MD tidak semestinya mengeluarkan komentar itu apalagi sebagai calon pemimpin.

Menurutnya, ucapan Mahfud sebagai perbuatan yang secara tidak langsung menyalahkan Allah SWT sebagai Sang Pencipta.

Baca selengkapnya.

4. Cegah Konflik Jelang Pemilu, Polsek Sukamulia Atensi Kasus Oknum Ustad yang Dituduh Berzina

Kapolsek Sukamulia AKP Pathurrahman (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Kepolisian Sektor (Polsek) Sukamulia mengatensi penuh kasus dugaan perzinahan yang dilakukan oknum ustad berinisial AP dengan salah seorang asisten rumah tangganya.

Semenjak pertama kali kasus tersebut mencuat di tengah masyarakat, Polsek Sukamulia terus berupaya melakukan tindakan preventif untuk menghindari konflik horizontal antara masyarakat.

Terlebih momennya saat ini masih dalam tahapan Pemilu 2024. Situasi harus dipastikan aman menjelang pencoblosan 14 Februari 2024.

"Sejak isu ini muncul kami bersama camat dan pemerintah desa langsung turun menjadi penengah persoalan tersebut," ucap Kapolsek Sukamulia, AKP Pathurrahman, Senin (29/1/2024)

Selain itu, Polsek Sukamulia juga bersedia memfasilitasikedua belah pihak untuk melakukan mediasi.

Meski begitu, pihak pelapor dalam hal ini warga yang menuding AP melakukan perzinahan enggan untuk mediasi.

"Dari awal kami arahkan untuk mediasi, akan tetapi pihak penuntut tidak pernah hadir padahal sudah diberikan akses seluas-luasnya," katanya

Pathurahman mengungkap, dugaan perzinahan yang ditujukan terhadap AP adalah runutan dari beberapa permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut.

Dimana satu diantaranya adalah ketidakpuasan warga dengan pengurus masjid yang diketuai AP itu sendiri.

Bahakan beberapa bulan lalu kedua belah pihak tersebut sempat berseteru akibat perebutan klaim atas pondok pesantren di wilayah tersebut.

Baca selengkapnya.

5. Konsep Gedung Baru Kantor Gubernur NTB: Renovasi Total Tanpa Penambahan Lantai

Desain Kantor Gubernur NTB yang baru, telan anggaran hingga Rp40 miliar. (Dok. Dinas PUPR NTB)

Plh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lies Nurkomalasari, menungkap konsep gedung baru Kantor Gubernur NTB itu.

Lies mengatakan renovasi Kantor Gubernur NTB senilai Rp40 miliar tersebut akan dilakukan pada bagian tengah dan belakang.

Yakni mulai dari air mancur yang berada didepan Ruang Tamu Gubernur NTB.

"Renovasinya berubah total, jadi arah petanya itu berubah bentuk dari tengah dan belakang," kata Lies, Senin (29/1/2024).

Seluruh bagian bangunan Kantor Gubernur NTB itu akan menyatu termasuk dengan Gedung Sangkareang yang berada di sebelah timur.

Lies tidak menjelaskan ide desain renovasi tersebut, namun diharapkan gedung baru kantor orang nomor satu di NTB itu, akan menjadi ikon NTB nantinya.

Kepala Bidang Bidang Marga Dinas PUPR itu juga menjelaskan, desain renovasi Kantor Gubernur NTB tidak berbeda jauh dari video render yang sudah tersebar.

Lies mengatakan, anggaran senilai Rp40 miliar sudah termasuk perencanaan, pengawasan dan manajemen konstruksi.

Kantor Gubernur NTB yang sudah berusia 47 tahun itu akan tetap tiga lantai.

Baca selengkapnya.

(TribunLombok.com)

Berita Terkini