TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Anggota Komisi VIII DPR RI Rachmat Hidayat, mengunjungi tanah leluhurnya di Dusun Kerangkeng, Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Minggu (14/1/2024).
"Dari dusun Kerangkeng ini, akar dan identitas saya berasal. Tempat di mana sejarah dan kisah keluarga kami tumbuh bersama dan menjadi pondasi kuat yang membentuk diri dan memberikan makna pada perjalanan hidup saya," ucap Rachmat.
Dusun Kerangkeng adalah kampung asal muasal Papuk Ratminah, yang merupakan nenek dari Rachmat Hidayat.
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) NTB itu menuturkan, sang nenek menikah ke Rumbuk, Lombok Timur, yang merupakan kampung kelahiran Rachmat Hidayat, dengan memboyong harta bendanya untuk diinvestasikan di Rumbuk.
Setelah menjadi pejabat publik dan pemimpin partai, Rachmat yang telah delapan periode menjadi anggota DPR itu tetap merawat hubungan dengan kampung leluhurnya.
Baca juga: Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat Kumpulkan Kader di Sumbawa, Konsolidasi Pemenangan Ganjar-Mahfud
"Sebuah kehormatan bisa kembali menginjakkan kaki di sini dan bersilaturahmi dengan seluruh keluarga besar. Ini bukan hanya petualangan fisik, tapi perjalanan spiritual yang menghubungkan kami dengan kisah-kisah yang dulu," kata Rachmat.
Di Dusun Kerangkeng, Rachmat membagikan kursi roda untuk membantu warga dan lansia yang menderita lumpuh.
Bantuan itu merupakan program aspirasi dengan bekerja sama dengan Kementerian Sosial.
Rachmat menekankan, kegiatan silaturahmi yang dibarengi penyerahan bantuan kursi roda untuk masyarakat yang menderita lumpuh tersebut bukanlah kegiatan politik.
Namun, merupakan bagian dari tanggung jawab dirinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI yang mendapat amanah dari masyarakat yang diwakilinya.
Baca juga: Anggota DPR RI Rachmat Hidayat Beri Hibah kewirausahaan untuk UMKM di Lombok Barat
Dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI, Rachmat menekankan, dirinya tidak hanya menempatkan posisi menjadi pembuat kebijakan semata.
Tetapi juga menjadi wakil rakyat yang hadir secara langsung di tengah masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.
”Membantu dan memuliakan masyarakat itu adalah cara untuk memastikan bahwa suara mereka tidak hanya terdengar, tetapi juga diperjuangkan,” tandasnya lagi.
Terutama ketika Muhammad Dian, salah seorang penerima bantuan mengaku bersyukur.
Pemuda berusia 19 tahun tersebut menderita lumpuh layu. Di rumahnya, dia hanya bisa tergeletak di atas tempat tidur.
Kakinya mengecil. Tangannya tidak tumbuh sempurna. Tak bisa berfungsi dan digerakkan sebagaimana mestinya.
Muhammad Dian kini diasuh oleh bibinya. Ibunya telah berpulang. Sementara sang ayah, sehari-hari bekerja serabutan, dan kini sedang mencari ladang penghidupan di Pulau Bali.
Dalam kegiatan itu, Rachmat ditemani Ketua Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia) NTB TGH Muhamad Subki Sasaki yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB.
Turut pula menyongsong kedatangan Rachmat adalah Anggota DPRD Lombok Barat Lalu Muhammad, yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Lombok Barat, Bendahara DPC PDIP Lombok Barat, Sri Wardany serta mantan Anggota DPRD Lombok Barat, Lalu Sahdan Bahdiaktar.
(*)