"Pilkada tidak sekedar mengandalkan popularitas dan ketokohan semata, karena tidak ada makan siang gratis. Yang ada adalah hubungan simbiosis mutualisme yg saling memahami maksud," urai didu.
Didu menggaris-bawahi bahwa tidak mudah memenangi Pilgub NTB 2024 dengan lanskap politik yang berbeda dibanding tahun 2018 lalu.
Salah satunya yakni terdapat 2,1 juta pemilih dari kalangan milenial dan gen Z.
(*)