Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menyambut pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, TribunLombok.com sukses menggelar event Mata Lokal Memilih perdana, di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol), Universitas Muhammadiyah Mataram, Sabtu (16/12/2023).
Serial diskusi yang mengangkat tema "Saatnya Gen Z Menentukan Pilihan Untuk Masa Depan NTB" ini diikuti ratusan mahasiswa.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram yang hadir nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Hadir sebagai pemateri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram M Husni Abidin, Komisioner Bawaslu Kota Mataram Effendi, dan Pemimpin Redaksi TribunLombok.com Sirtupillaili.
Kegiatan ini dibuka Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Mataram Dr Harry Irawan Johari.
Baca juga: Wardah dan Khaff Meriahkan Event Mata Lokal Memilih Tribun Lombok, Tampilkan Produk Unggulan
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Lalu Sabdi menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan kesadaran kepada Generasi Z untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Kalangan milenial dan Gen Z saat ini mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Itu artinya teman-teman mahasiswa yang akan menjadi penentu siapa yang akan menjadi presiden, menjadi DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota," kata Abdi.
Kegiatan serupa tidak hanya dilakukan di satu tempat, namun juga akan menyisir kampus-kampus di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada generasi Milenial dan Gen Z tentang pentingnya memilih pemimpin.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Mataram M Husni Abidin menjelaskan, di Kota Mataram, dari total 315.549 pemilih, pemilih dari kalangan generasi Milenial dan Gen Z sebanyak 189.369 orang.
"Pemilih produktif jauh lebih banyak dari pemilih tidak peroduktif," jelas Husni.
Husni juga mengapresiasi kegiatan Mata Lokal Memilih TribunLombok.com, menurutnya kegiatan semacam ini penting untuk menciptakan pemilih cerdas dan pemilih berkualitas.
Jika hari ini generasi tersebut antipati dengan politik, Husni menegaskan jangan salahkan jika pemimpin yang terpilih adalah orang yang tidak pantas.