Pemilu 2024

Ingatkan Bahaya Perang Informasi, Korem 162/WB Gelar Literasi Digital bagi Kaum Milenial dan Gen Z

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korem 162/WB menyelenggarakan Talkshow Literasi Digital dengan tema “Peran Milenial Mewujudkan Indonesia Emas di Grand Aruna Ballroom Hotel Aruna Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (13/12/2023).

Suhardi Soud juga menghimbau generasi muda lebih peduli terkait perkembangan situasi dalam menyambut Pemilu Tahun 2024.

Sedangkan Founder Drone Emprit Ismail Fahmi dalam acara itu menyempaikan beberapa materi penting kepada generasi milenial terkait literasi digital jelang Pemilu, antara lain:

1. Bagaimana mengenal cyber troops & computational propaganda.

Hal ini sangat penting dalam mencari sebuah informasi agar diketahui terlebih dahulu sumber dari berita atau informasi tersebut.

Ada beberapa wadah dan platform pengawasan berita/informasi seperti Cyber troops dan Computational Propaganda yang memantau akun tertentu dengan tujuan tertentu.

2. Memahami media sosial attention economy.

Dewasa ini berita sangat mudah diakses melalui wadah berita maupun platform tertentu dengan berbagai tujuan baik ekonomi, politik, sosial budaya, dan lainnya.

Hal tersebut dapat menimbulkan pro dan kontra serta memberi dampak negatif dan positif (polarisasi) bagi kehidupan.

3. Generasi Milenial dan Gen Z sebagai penentu.

Generasi muda harus memahami cara menggunakan media sosial secara bertanggungjawab, terutama ketika terkait dengan berita hoaks atau palsu yang dapat menimbulkan perpecahan.

Berpikir secara kritis dalam mengunggah konten di internet guna mencegah intoleransi dan politik identitas yang dapat menimbulkan perpecahan.

Generasi muda perlu dilibatkan dalam diskusi dan kampanye online yang konstruktif untuk membentuk pemahaman politik yang lebih luas dan partisipatif menjelang Pemilu.

Pengaruh generasi Milenial dan Gen Z dalam politik sangat penting untuk menentukan arah politik dan masa depan Indonesia.

4. The development of political social media polarization in 2014 - 2017.

Setelah pembahasan dari tiga narasumber, talkshow dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Halaman
123

Berita Terkini