Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Bentrokan antar warga dua desa pecah di Desa Ketare dan Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (8/12/2023).
Kepala Desa Segala, Ahmad Zaini menyebut, ada pihak tak bertanggungjawab yang berupaya memainkan isu dan adu domba dengan Desa Ketare.
Sebelumnya sempat beredar video lama berisi bentrokan yang bukan berjadi di Ketare dengan Segale Anyar hingga berujung satu orang warga meninggal.
Ahmad Zaini memastikan video tersebut adalah ]hoaks yang dapat memecah belah masyarakat.
"Memang ada video yang kejadian. Tapi ada yang mainkan isu video lama waktu perkelahian di sawah di Rebile," jelasnya kepada Tribun Lombok, Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: Wakil Bupati dan Polres Lombok Tengah Rekonsiliasi Dua Desa yang Terlibat Bentrok
Isu hoaks lainnya soal warga Desa Segala Anyar bergerak ke barat melakukan penyerangan.
Ia menegaskan, isu tersebut tidak benar sama sekali dan ia juga tidak mau diadu domba karena menurutnya warga Segala Anyar cerdas-cerdas.
Dikatakannya, pihaknya belum bertemu dengan Kades Ketare pasca-bentrokan.
Ahmad Zaini kemudian membeberkan kronologi kejadian. Semua bermula saat warga bernama Amaq Alus (56) asal Dusun Kadek Lamben, Desa Segala Anyar, tiba-tiba ditusuk menggunakan senjata tajam saat mencari pakan rumput hingga pinggangnya sobek.
Diduga korban diserang oleh warga dari Desa Ketare karena sawahnya berada di desa tersebut.
"Kalau tidak ada penyerangan pasti tidak akan ada terjadi bentrokan. Korban satunya yang tidak tahu apa-apa tiba ditusuk. Satunya lagi yang masih saudara dari keluarga ayahnya." jelas Ahmad Zaini.
Baca juga: VIRAL Maling Diamuk Massa, Ketahuan Curi Lampu Reklame di Jalan Bypass BIL Mandalika
"Korban kedua ini harus membela adeknya yang tertusuk tidak tahu apa-apa. Jadi wajar juga seperti itu. Tapi saya sudah meminta agar kembali ke dalam rumah masing-masing tapi tidak mendengarkan instruksi saya," sambungnya.
Pemerintah Desa Segala Anyar terus berupaya untuk meredam dan menjaga diri di rumah masing-masing.
Warga yang sedang berada di Jalur Bypass juga diminta untuk kembali.
(*)