Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Maag dalam bahasa medisnya adalah dispepsia yaitu rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung.
Meski terbilang bukan penyakit serius, namun rasa nyeri dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kenyamanan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Provinsi NTB, dr Haris Widita menjelaskan, pemicu rasa nyeri pada lambung atau yang umum disebut maag disebabkan karena stres.
"Contohnya stres, semisal orang mau ujian, tegang, cemas, itu pasti pencernaannya terganggu. Stress yang terus menerus juga akan menyebabkan peningkatan asam lambung yang menimbulkan rasa tidak enak, itu yang dikatakan secara awam adalah maag," jelas dr Haris.
Hal lain dapat memicu terjadinya maag yaitu makan yang tidak teratur dan sering konsumsi makanan pedas, asam, kopi, rokok.
"Jadi maag itu bisa dipengaruhi oleh tiga hal itu," imbuhnya.
Tiga hal itu juga sering kali disebut memperparah kondisi maag yang diderita seseorang.
Namun faktanya dengan berpuasa justru akan membuat pola makan seseorang jadi teratur, dan akan memperbaiki kondisi maag yang diderita.
Makan banyak setelah berpuasa juga menjadi penyebab nyeri pada lambung, karena lambung akan bekerja berat dan akan menyebabkan rasa begah, rasa tidak nyaman pada lambung.
"Jadi makanlah secukupnya, bahkan dikatakan makanlah kamu sebelum lapar dan berhentilah sebelum kamu kenyang. Maksudnya harus teratur."
Tidak sulit untuk mengidentifikasi gejala maag.
Tanda dan gejala yang dapat dikenali, antara lain, cepat merasa kenyang saat makan dan rasa kenyang berkepanjangan setelah makan.
Mual, kembung pada perut bagian atas, sering bersendawa, nyeri pada ulu hati dan nyeri di tengah dada yang muncul ketika atau setelah makan.
Apabila mengalami gejala di atas, segeralah ke pusat kesehatan terdekat, agar segera mendapat penanganan dan dapat diketahui penyebab atau kondisi yang sedang dialami.
(*)