Salah satu pengelola nursery community Kecamatan Sekongkang, Eliza Najib, yang merupakan penerima penghargaan Kalpataru tahun 2019 untuk kategori perintis lingkungan, mengungkapkan bahwa pelibatan masyarakat dalam persemaian ini memiliki berbagai dampak positif.
“Kami mendapatkan pembinaan teknis untuk menghasilkan bibit dengan kualitas terbaik, sehingga dapat dipasarkan lebih luas lagi. Memang dibutuhkan proses edukasi yang terus menerus agar kami dapat selaras dengan standar dan kebutuhan perusahaan. Program ini dapat membantu masyarakat karena menciptakan lapangan kerja, di sisi lain AMMAN juga terbantu karena aktivitas reklamasi dapat dilakukan lebih mudah dengan bibit terbaik yang dihasilkan masyarakat,” jelas Eliza.
Program community nursery yang dijalankan AMMAN akan terus berlanjut (sustain) seiring dengan kebutuhan bibit yang semakin meningkat setiap tahunnya, sejalan dengan target reklamasi perusahaan yang telah ditetapkan dan disetujui oleh pemerintah.
Selain itu, pasar lain di luar AMMAN juga telah berkembang, di antaranya untuk mendukung kebutuhan landscaping di hotel-hotel sekitar lingkar tambang dan untuk program penghijauan.
Community nursery juga dapat menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat yang dapat memasarkan bibit secara mandiri ke pasar yang lebih luas, terutama pasca operasional tambang selesai.
Program ini juga dapat diterapkan (replicability) oleh perusahaan lain sehingga sinergi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar wilayah operasional dapat terjalin dengan baik.
Program Pencegahan Stunting (Program 1.000 Hari Awal Kehidupan)
Tak hanya di bidang lingkungan, AMMAN juga meraih penghargaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) terinovatif subkategori bidang kesehatan.
Program yang diunggulkan adalah Program Pencegahan Stunting (Program 1000 Hari Awal Kehidupan) yang dilakukan sebagai upaya AMMAN untuk mempersiapkan masyarakat agar tetap berdaya pasca operasional tambang.
Berbagai inisiatif dilakukan AMMAN bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan mitra pelaksana untuk menurunkan angka stunting di wilayah lingkar tambang Batu Hijau, dengan target penurunan dari 7,16 persen menjadi di bawah 5 persen dalam periode waktu program yaitu tahun 2022 - 2025.
Salah satu wujud intervensi yang dilakukan adalah meningkatkan akses terhadap gizi, melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Menu Empat Bintang.
Sebanyak 198 balita yang masuk kategori stunting serta 60 ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronis (KEK) diikutsertakan dalam intervensi tersebut.
Dalam kurun waktu pelaksanaan program (Agustus 2022 – Juni 2023), sebanyak 61 balita (31 persen) dinyatakan lulus dari kategori stunting dan 41 orang (68 persen) ibu hamil dinyatakan lulus dari kategori KEK.
Kunci keberhasilan dari PMT adalah memastikan penyajian makanan bernutrisi dan siap dikonsumsi oleh balita stunting dan ibu hamil KEK secara baik dan teratur.
AMMAN dan mitra pelaksana memastikan terciptanya menu bernutrisi dan bervariasi serta tata kelola pengawasan untuk memastikan PMT disiapkan, disajikan dan dikonsumsi secara optimal.