Polres Lombok Timur Tangkap 8 Pengedar Narkoba Selama Operasi Antik Rinjani 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono menunjukkan tersangka dan barang bukti kasus narkoba hasil Operasi Antik Rinjani 2023, Rabu (4/10/2023).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Polres Lombok Timur menangkap 8 orang pengedar narkoba dalam Operasi Antik Rinjani 18 September-1 Oktober 2023 ini.

Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono mengungkap, pihaknya telah menetapkan dua target oprasi dan berhasil mengungkap 8 kasus.

Adapun sebagian besar pelaku yang dijadikan Target Oprasi (TO) pada oprasi Antik Rinjani 2023 merupakan pelaku yang kerap kali terlubat langsung dalam peredaran narkoba di Lombok Timur.

"Jadi TO orang-orang yang memang beberapa kali sudah terindikasi melakukan penyalahgunaan narkoba, salah satunya adalah resedivis yang memang selama ini sudah berapa kali terdeteksi melakukan penyalahgunaan narkoba," ucap Hery, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Satuan Narkoba Polres Lombok Timur Temukan Sabu Berbentuk Pil, Bukan Serbuk Kristal Lagi

Adapun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, penangkapan pelaku peredaran narkoba itu masih bersifat jaringan lokal di Lombok Timur.

"Jadi ini sebagian besar masih berkutat di Lombok Timur ada yang TKP-nya di Aikmel dapat barang dari Selong, ini masih seputaran di Lombok Timur," tegasnya.

Kasatresarkoba Polres Lombok Timur, AKP I Gusti Ngurah Bagus Saputra menyebutkan, kerawanan peredaran narkoba di wilayah hukumnya masih tinggi.

Hal itu sebanding dengan jumlah penduduk Lombok Timur yang terbanyak di NTB yakni mencapai 2 juta jiwa.

"Hal itu yang kemudian menyebabkan Lombok Timur menjadi pasar potensial untuk di jadikan pasar menjual belikan narkotika," kata Gusti.

Baca juga: Residivis Pengedar Narkoba Ditangkap di Lombok Timur, Dipergoki Bawa 91,31 Gram Sabu ke Kota Bima

Pihaknya telah menggencarkan pencegahan melalui Kampung bebas dari narkoba yang salah satunya dijadikan pilot project adalah Desa masbagik Selatan.

"Jadi kami bersama dengan pemerintah desa dan juga tokoh agama tokoh pemuda di Masbagik Selatan masih memaksimalkan supaya desa Masbagik selatan sebagai pilot Project bisa kami bersihkan atau tertibkan dari penyalahgunaan narkoba," katanya.

Masyarakat yang sudah menjadi pengguna diminta untuk berhenti menyentuh atau menggunakan narkoba bagi yang belum jangan sampai kenal yang namanya narkoba.

Agar kata dia, penyebaran narkoba di Lombok Timur jangan sampai bertambah.

"Karena kalau tetap banyak barang supplai akan narkoba akan terus datang ke Lombok Timur, harapan kami masyarakat, semua dinas terkait kita bersama-sama bagaimana menekan peredaran narkoba di Lombok Timur bisa maksimal," demikian Gusti.

(*)

Berita Terkini