Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Lombok Timur sedang berada di status tanggap darurat bencana kekeringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur telah menyalurkan 226 tengki air bersih ke 8 Kecamatan yang terdampak.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lombom Timur, Lalu Muliadi mengatakan, penyaluran air bersih tersebut ke Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sikur, Terara, Suela, Sambelia, dan Sembalun.
"Status tetanggap darurat kita sudah berjalan 24 hari, itu kita sudah menyentuh 226 titik," ucap Muliadi, Minggu (1/10/2023).
Baca juga: NW Tegas Dukung Penuh Lalu Pathul Bahri Maju di Pilgub NTB 2024
BPBD menggandeng PDAM, Dinas Sosial, dan juga LHK dalam penyaluran air bersih.
BPBD juga telah membuat buat posko penanggulangan bencana kekeringan 202.
Semua OPD dikordinir untuk mengatasi persoalan kekeringan.
Muliadi mengungkap, dampak cuaca El Nino dengan kekeringan ekstrem ini diprediksi akan terjadi sampai denga Oktober 2023 ini.
"Puncaknya mungkin Oktober, kalau nanti sudah November begitu kita mulai sudah memasuki musim hujan apalagi prediksi sekarang ini sudah agak cepat musim hujan tentunya tanggap darurat itu bisa kita cabut saat itu juga," katanya.
"Maka tentunya sumur-sumur masyarakat sudah mulai memberikan mata air untuk bisa diminum, ya tentunya kita akan telepon semua Kecamatan atau desa untuk sifatnya sudah bisa melayani sendiri," katanya.
Ada dua kecamatan yang menjadi perhatian yakni Jerowaru dan Keruak.
"Sekarang ini sudah mulai masuk musim penghujan, tetapi khusus yang dua Kecamatan masih tetap (mengalami kekringan), khususnya Kecamatan Jerowaru sama Kecamatan Keruak," tutupnya.
(*)