Konflik Rusia vs Ukraina

NGERI Begini Penampakan Rudal Jarak Jauh Rusia yang Dipakai Gempur Ukraina

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar saat rudal Iskander diluncurkan militer Rusia di zona operasi militer khusus.

TRIBUNLOMBOK.COM - Militer Rusia terus menggempur pasukan Ukraina dalam operasi militer khusus yang masih berlangsung sampai hari ini.

Berbagai jenis senjata canggih digunakan militer Rusia dan Ukraina untuk menyerang satu sama lain.

Dalam seminggu terakhir, Rusia intens menggunakan rudal jarak jauh berpresisi tinggi. Salah satunya rudal Iskander.

Rudal Iskander merupakan rudal balistik jarak pendek yang cukup mengerikan di medan pertempuran.

Angkatan Bersenjata Federasi Rusia menggunakan rudal ini untuk menghantam infrastruktur militer Ukraina.

Dalam video terbaru yang beredar di telegram MoD Russia, tampak pasukan Rusia saat menembakkan rudal Iskander ke arah pasukan Ukraina.

Baca juga: Rusia Ingatkan Indonesia dan Negara-negara ASEAN Tetap Waspadai NATO

Dengan sangat hati-hati pasukan Rusia mencari posisi di antara celah pepohonan untuk meluncurkan rudal tersebut.

Sistem rudal operasional-taktis Iskander dari Distrik Militer Barat itu menyerang pos komando Angkatan Bersenjata Ukraina.

Setelah meluncurkan rudal jelajah, prajurit segera mengubah posisi peluncuran mereka. Rudal pun mengenai target sasaran.

Dilansir military-today.com, Iskander merupakan rudal balistik jarak pendek, penerus Oka (SS-23 Spider), yang tersingkir di bawah perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF).

Barat menyebut rudal Iskander ini sebagai SS-26 Stone.

Rudal ini pertama kali diluncurkan tahun 1996 dan awalnya ditunjuk oleh Barat sebagai SS-X-26. Saat diperkenalkan, rudal ini dianggap sebagai rudal paling canggih dari jenisnya.

Sistem misil bergerak jalan Iskander dilengkapi dengan dua misil balistik jarak pendek, yang secara signifikan meningkatkan daya tembak unit misil. Setiap rudal dapat ditargetkan secara independen.

Rudal ini mampu mengenai target yang bergerak, karena koordinasi target dapat disesuaikan saat rudal sedang terbang.

Iskander memiliki beberapa hulu ledak konvensional yang berbeda, termasuk cluster, peledak bahan bakar-udara, penghancur bunker, dan pulsa elektro-magnetik. Itu juga dapat membawa hulu ledak nuklir.

Jangkauan tembakan maksimum adalah 280 km untuk Iskander-E versi ekspor yang diturunkan dan 400 km untuk versi Angkatan Darat Rusia Iskander-M. Jangkauan minimum adalah 50 km.

Iskander dirancang untuk mengatasi sistem pertahanan udara. Rudal ini bergerak dengan kecepatan supersonik.

Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menjabarkan, pasukan mereka telah menyerang berbagai fasilitas militer Ukraina selama seminggu terakhir menggunakan rudal jarak jauh.

Target-target serangan termasuk pusat-pusat yang menyediakan pelatihan bagi unit penyabotase dan unit kolaborator Ukraina.

Pernyataan itu dilontarkan Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (9/9/2023).

Kementerian tersebut mengatakan, antara tanggal 2 dan 9 September, Moskow melakukan total enam serangan kelompok jarak jauh dengan presisi tinggi terhadap sasaran Ukraina menggunakan rudal berbasis udara dan laut, serta drone.

Serangan-serangan itu menyasar antara lain, fasilitas intelijen sinyal Ukraina, infrastruktur pelabuhan Ukraina, fasilitas produksi drone laut Ukraina, serta gudang militer dan depot bahan bakar Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa serangan-serangan itu juga menyerang pangkalan pelatihan kelompok sabotase Ukraina.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dalam Tujuh Hari, Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh Gempur Ukraina: Ini Detail Target Tentara Moskow.

Berita Terkini