Konflik Rusia vs Ukraina

Rusia Ingatkan Indonesia dan Negara-negara ASEAN Tetap Waspadai NATO

Dalam pertemuan itu, Menlu Rusia menyampaikan bahwa NATO akan menimbulkan ancaman serius bagi kawasan Asia-Pasifik.

|
Editor: Sirtupillaili
Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (kiri) saat tiba di Jakarta, disambut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Rabu 6 September 2023. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menghadiri undangan KTT ASEAN-Asia Timur menggantikan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Dalam pertemuan itu, Menlu Rusia menyampaikan bahwa NATO akan menimbulkan ancaman serius bagi kawasan Asia-Pasifik.

Ia berpesan terhadap kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia untuk tetap berhati-hati terhadap ancaman yang akan datang.

NATO merupakan organisasi militer internasional yang bertujuan untuk keamanan bersama para anggotanya.

Di mana pada awalnya, NATO ini dibentuk untuk menekan pengaruh komunis dari Uni Soviet dengan aliansi saingannya pada era Perang Dingin. Kehadiran NATO kali ini akan mengarah pada milterisasi.

Baca juga: Pasukan Ukraina Kocar-Kacir Diberondong Artileri Rusia, Tandu Terlepas saat Selamatkan Teman

Sergey Lavrov juga menyebut bahwa blok Militer Amerika Serikat telah berupaya mengerahkan kekuatan dan infrastrukturnya.

Selain NATO, Pakta pertahanan AUKUS juga diduga akan menimbulkan ancaman yang siginfikan terhadap keamanan.

AUKUS merupakan sebuah pakta keamanan trilateral antara Australia, Amerika Serikat dan Inggris yang dibentuk pada tahun 2021.

Mereka menjalin kerja sama terkait keamanan siber.

Dalam hal ini, Amerika Serikat dan Inggris akan membantu Australia untuk mengembangkan 8 kapal selam bertenaga nuklir.

Indonesia Serukan Perdamaian

Dalam KTT ASEAN-Asia Timur tersebut, turut hadir Australia, China, Jepang, India, Selandia Baru, Korea Selatan, Amerika Serikat, Bangladesh, dan Kepulauan Cook.

Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya dengan hanya ingin menekankan agar tidak ada lagi konflik baru, ketegangan baru, dan perang baru.

"Saya betul-betul minta kepada seluruh pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum ini sebagai tempat memperkuat kolaborasi, sebagai tempat memperkuat kerja sama, bukan justru mempertajam rivalitas," katanya.

Pertemuan KTT ASEAN-Asia Timur mempertemukan negara-negara berkekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia untuk membahas isu keamanan di tengah ketegangan geopolitik yang terjadi di kawasan Asia-Pasifik dan dunia.

(*)

Penulis: Qorry Ratu Al-Habieb Sayyidina

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved