Pemilu 2024

ICW Mencatat Sebanyak 24 Mantan Terpidana Kasus Korupsi Menjadi Caleg DPRD

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.

Terkait adanya para mantan narapidana, termasuk mantan napi koruptor yang maju menjadi caleg, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie menyatakan partanya menyerahkan semua itu kepada rakyat.

"Jadi semuanya kita serahkan kepada rakyat. Jadi kalau sudah terekrut apakah di NasDem atau partai lain. Karena Pileg itu suara terbanyak, bukan partai yang menentukan, maka kemudian kita serahkan kepada rakyat, terserah rakyat pilih yang mana," kata Effendy.

Menurut Gus Choi, begitu ia biasa disapa, rakyat juga harus melek pada masa lalu khususnya rekam jejak setiap caleg. Tidak hanya itu, menurutnya rakyat juga harus memantau rekam jejak setiap calon presiden dan wakil presiden.

"Rakyat harus melek pada masa lalu, rakyat harus memelototi rekam jejak setiap caleg, setiap calon presiden, setiap calon wakil presiden," kata dia.

NasDem berharap para caleg punya jejak rekam yang bersih dari kasus hukum. Namun demikian, kata dia, fakta di lapangan ternyata banyak juga caleg-caleg yang memang dulunya punya rekam jejak tersangkut kasus hukum.

Menurutnya, masing-masing partai peserta pemilu 2024 punya kebijakan sendiri terkait hal itu.

"Periode ke depan saya kira kita harus sama-sama komitmen, sama-sama memiliki apa namanya semangat yang sama bahwa calon-calon pemimpin ke depan harus bersih, tidak ada problem hukum, tidak ada problem jejak yang buruk, sehingga Indonesia ini kemudian dipimpin oleh orang yang baik," kata Gus Choi.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga menyebut masyarakat harus menggunakan hak pilihnya secara bijak.

"Tinggal penilaian masyarakat pemilih saja agar dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan benar atas pilihannya, sehingga caleg terpilih di pemilu 2024 adalah caleg yang berkualitas, berintegritas, berkapasitas, dan menjadi jembatan aspirasi rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Viva.

Untuk itu, dia berharap masyarakat Indonesia menjadi pemilih yang cerdas.
"Jangan jadi pemilih karena isi tas," kata Viva. (*)

Berita Terkini