"Ini masalah kejahatan. Tapi saya mungkin tidak bisa bolak-balik ke sini. Kami mohon kepada UIN RM Said untuk menjembatani saya," terangnya saat serah terima jenazah, Jumat (25/8/2023)
"Mataram-Solo butuh waktu pak. Penerbangan tidak ada setiap saat,” tambahnya.
Keluarga korban tinggal di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara korban mengajar di UIN Raden Mas Said Solo yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ayah korban juga sempat bercerita ingin langsung bertolak ke Solo saat mendengar putrinya tewas.
Tapi apa daya, penerbangan yang tak ada setiap saat membuatnya baru bisa menjejakkan kaki di Solo pagi ini.
"Saya sudah berusaha ingin segera bertolak ke Solo. Namun sayangnya tidak ada penerbangan Mataram-Solo sehingga saya baru tiba pada Jumat pagi," ucapnya.
Ia dan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian putrinya.
Tetapi dia berharap siapapun pelakunya bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dijemput Ayahnya, Jenazah Dosen UIN Solo yang Diduga Tewas Dibunuh Diterbangkan ke NTB Hari Ini