Pilpres 2024

Perintah Megawati kepada Kader PDIP Masih Sama yaitu Perkuat Akar Rumput

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bicara pada acara penghargaan penggerak cegah stunting yang digelar Tribun Network bersama BKKBN di Studio I Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Senin (17/7/2023). Terkini, Megawati meminta para kader PDIP memperkuat dukungan di level akar rumput.

TRIBUNLOMBOK.COM, BOGOR - Perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada kadernya masih sama nadanya setelah Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

Perintah Megawati kepada kader PDIP adalah memperkuat dukungan di akar rumput.

Baca juga: Demi Kemenangan PDIP dan Ganjar, Megawati Minta Siapkan Jurkam Terbaik dan Saksi yang Militan

Perintah Megawati tersebut diungkap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara pemberian rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas selesainya agenda pengobatan gratis di 435 desa dan kelurahan olehanggota DPR RI Adian Napitupulu di Ciawi, Bogor, Selasa 15 Agustus 2023.

Hasto mengatakan, dirinya ditanyai Megawati mengenai deklarasi Golkar dan PAN.

"Ibu bertanya kepada saya 'kamu lihat acaranya tidak?' 'Saya lihat Ibu. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?' Dijawab Ibu adalah, 'perkuat akar rumput'," kata Hasto.

Menurutnya, Megawati meminta seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih itu agar turun ke masyarakat.

"Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput. Karena bagi PDIP politik itu bukan hypes politics, the real politics itu berada di grass roots," ujar Hasto.

Hasto juga mengatakan, Presiden Jokowi tak pernah mencampuri urusan kerja sama partai politik (Parpol). Hal itu menanggapi isu Presiden Jokowi disebut mendukung Prabowo sebagai Bacapres 2024.

"Pak Jokowi tidak pernah campur tangan di dalam pembentukan kerja sama partai politik," kata Hasto.

Menurut Hasto, Presiden Jokowi sudah mengklarifikasi bahwa tidak benar bila disebut ikut campur dalam urusan Parpol. "Tentang Pak Jokowi yang namanya dicatut, beliau sudah klarifikasi bahwa itu tidak benar," ujarnya.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menjelaskan, pemilihan presiden (Pilpres) berbeda dengan pemilihan legislatif (Pileg).

"Di dalam Pilpres kekuatan figur itu sangat penting, bagaimana sosok pemimpin yang jujur, merakyat, visioner, yang menjadi bagian dari representasi dari rakyat itu sendiri," ucap Hasto.

Hasto menambahkan, Ganjar Pranowo merupakan bakal Capres yang mampu bergerak untuk membangun Indonesia.

"Kita lihat Pak Ganjar Pranowo dengan usia 53 tahun, itu mampu bergerak cepat membangun kemajuan Indonesia raya kita," ungkapnya. (*)

 

Berita Terkini