Pilpres 2024

Enggan Ditarik-tarik Dalam Pilpres, PBNU: Tidak ada Capres/Cawapres Atas Nama NU

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung. Gus Yahya mengaku kesal lantaran NU berkali-kali ditarik beberapa pihak untuk masuk politik praktis.

Sebab, terpilihnya pemimpin nasional itu ditentukan oleh banyak hal, termasuk keterpilihan dari seluruh penduduk Indonesia.

"Karena apa, dari 280 juta penduduk, hanya dua orang yang dipilih, presiden dan wapres, jadi jangan rumongso atau merasa paling terpilih atau jangan rumongso merasa tidak terpilih, itu semua misteri," tutur dia.

Dengan begitu, Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebut, untuk saat ini yang bisa dilakukan hanyalah berupaya untuk bisa mendapatkan peran tersebut.

Sebab kata dia, kursi cawapres yang selama ini ditargetkan oleh Cak Imin bersama PKB, merupakan mandat dari para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan para kader PKB serta pengikut Gus Dur.

"Tugas kita ini adalah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan peran itu, karena apa, karena saya ini kan sebetulnya tugas aja," ujar dia.

"Tugas saya berjuang merebut itu dari PKB dari NU dari kadernya Gus Dur untuk berjuang merebut itu, soal berapa persen, dengan siapa, ya itu nanti, takdir yang bicara," tukas Cak Imin.

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peringatan dari Gus Yahya: Kalau Mau 'Nyalon' Jangan Bilang atas Nama NU

Berita Terkini