TRIBUNLOMBOK.COM - Capres PDIP Ganjar Pranowo buka suara soal pencopotan baliho dirinya.
Gubernur Jawa Tengah ini lantas bercerita pengalaman serupa mengenai pemasangan baliho Capres 2024 ini.
"Saya ditanya Pak Ganjar, bagaimana dengan baliho yang dicopot oleh tentara?" kata Ganjar menirukan pertanyaan seseorang kepadanya, Rabu (19/7/2023) dikutip dari Tribunnews.
"Tidak boleh marah tidak boleh tersinggung kalau itu tidak benar, awur-awuran, silakan dicopot," lanjutnya.
Ganjar memberikan aturan kepada relawannya ke depan untuk lebih tepat lagi dalam memasang baliho.
Baca juga: Penjelasan Mabes TNI Soal Pencopotan Baliho Ganjar Pranowo di Lahan Kodim 1013/Mtw Kalimantan Utara
Ganjar menekankan adanya nilai positif yang dibawa para pendukungnya saat melakukan kampanye untuk Pilpres 2024.
Juga termasuk menggunakan strategi dengan data yang dimiliki, agar proses kampanye berjalan dengan benar.
"Kenapa saya meminta kepada bapak ibu untuk satu komando? agar kita taat dengan digital demokrasi, harapan saya kita akan membaca dan mengatur strategi dengan data yang kita miliki, dan memiliki value bersama," kata Ganjar.
"Value (nilai) kita adalah kebaikan, value kita adalah bukan pabrik hoaks, value kita adalah bisa meminta maaf dan mengucapkan terima kasih," lanjutnya.
Ke depan Ganjar memastikan akan membuat aturan, termasuk dalam pemasangan baliho, hal ini dilakukan agar berjalan dengan benar.
Ganjar lalu menceritakan suatu ketika baliho dirinya pernah menutupi baliho lain.
"Di Cilacap ada satu sahabat saya, anggota DPR RI dari Gerindra, balihonya ditutup oleh baliho saya."
Ganjar mengetahui hal itu seusai seseorang melapor kepadanya.
"(Soal baliho yang menutupi) direkam oleh seseorang kemudian dikirim ke saya, gimana ini Mas Ganjar, kadernya seperti itu," ujar Ganjar menirukan laporan seseorang tersebut, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
"Oke baik, copot baliho saya, buang jauh-jauh, anda bakar pun saya Ikhlas, karena saya tidak pernah abu-abu," ujarnya lagi disambut riuh relawannya.
Di sisi lain, Ganjar mengimbau loyalisnya untuk jeli menghadapi dinamika politik menuju kontestasi Pilpres 2024.
Hal tersebut agar tak dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Teman-teman harus hati-hati."
"Agar cara teknis kita dapat bergerak dengan benar, mudah-mudahan mulai minggu depan kita sudah bisa bergerak secara masif di seluruh titik yang sudah kita siapkan, tinggal anda sebagai pasukan menyerbu ke titik itu masing-masing."
Diberitakan sebelumnya baliho Ganjar Pranowo itu dicopot oleh Dandim 1013/Muara Teweh, Letkol Inf Edi Purwoko pada Sabtu (15/7/2023).
Baliho Ganjar dicopot lantaran terpasang di lahan Makodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pencopotan tersebut dilakukan untuk menjalankan arahan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menekankan kepada prajurit TNI agar tetap netral pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Sosok Juru Kampanye Nasional Ganjar Pranowo: Gibran Rakabuming, Zinedine Alam, dan Aryo Seno
Penjelasan Mabes TNI
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan pencopotan baliho Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Muara Teweh demi menjaga netralitas TNI dalam Pemilu 2024.
Julius menerangkan, kronologi awalnya bahwa Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko mendapat pesan Whatsapp dari putra Bupati Barito Utara Ahmad Gunadi.
"Isinya tentang permohonan ijin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud," ujarnya Minggu (16/07/2023) seperti dikutip dari laman resmi Mabes TNI.
Saat melihat kiriman foto tersebut, kata Julius, Dandim baru menyadari adanya kejanggalan.
"Yaitu adanya banner foto Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya, yang juga berada di lahan Makodim 1013," urai Julius.
Tindakan selanjutnya, Dandim memerintah Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mencopot banner foto Ganjar Pranowo yang berada di lahan Makodim 1013/Mtw.
Baliho Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Muara Teweh kemudian dicopot pada Sabtu 15 Juli 2023 sekira pukul 17.45 WIB.
Pencopotan baliho ini yang kemudian viral lewat narasi 'arogan oknum TNI ancam relawan copot baleho Ganjar Pranowo, dekorasi dibungkam oleh oknum Komandan TNI di Muara Teweh, Kalimantan Utara.'
Kapuspen TNI menegaskan bahwa menjelang Pemilu 2024, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam setiap pengarahan kepada Prajurit TNI selalu menekankan "Netralitas TNI pada Pemilu 2024".
"Di antaranya tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye," ucap Julius.
Jauh sebelum memasuki tahun politik, sebut Julius Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada Prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Lima penekanan Panglima TNI kepada seluruh prajurit dan keluarganya pada Pemilu 2024 yaitu;
Pertama; Tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada Partai Politik manapun beserta Paslon yang diusung serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.
Kedua; Tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana Kampanye.
Ketiga; Keluarga Prajurit TNI yang memiliki hak pilih (hak individu selaku warga negara) dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih.
Keempat; Tidak memberikan tanggapan atau komentar dan mengupload apapun terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survey.
Kelima; Menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlihat politik praktis, memihak dan memberikan dukungan partai politik beserta Paslon yang diusung.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Ganjar Balihonya Pernah Tutupi Baliho Kader Gerindra: Copot Punya Saya, Dibakar Saya Ikhlas