Bahkan ia menyebutkan, ada pengusaha yang mulai menyerah untuk mendatangi satu per satu kandang sapi milik peternak Bima dan ingin ke pengusaha besar saja, karena bisa menghemat waktu dan transportasi.
"Seandainya peternak kita ini mau kumpul pada satu titik, akan mudah bagi pengusaha untuk melihat dan bernegosiasi langsung, kalau menyebar seperti sekarang sulit sekali," ungkapnya.
Furkan menegaskan, butuh kerjasama dari peternak sendiri jika tidak ingin kesempatan baik ini berlalu begitu saja.
Baca juga: 2.000 Ekor Sapi Asal Bima Masih di Jabodetabek, Peternak Lelang Melalui Media Sosial
Pasalnya, ada pengusaha yang mengepul sapi dengan jumlah banyak dan siap menjadi pesaing saat ini.
Untuk harga jual, diakui Furkan, tidak membuat peternak untung.
Akan tetapi, setidaknya tak membuat peternak tekor seperti harga lelang Rp5 juta hingga Rp6 juta beberapa waktu lalu.
Pengusaha yang baru datang tersebut, menawarkan harga sesuai bobot sapi, mulai dari Rp8.000.000 hingga Rp11.000.000.
"Tidak untung sih, tapi ga tekor sekali seperti harga jual lelang sapi beberapa hari lalu. Masih lebih baik ketimbang dilelang," tandasnya.
(*)