Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Masuk angin merupakan penyakit yang sering dikeluhkan masyarakat Indonesia.
Ada beberapa gejala ketika seseorang masuk angin yakni panas dingin, nyeri tengkuk, pegal-pegal, mual, kembung dan nyeri kepala.
Baca juga: RSUD Provinsi NTB Hadirkan Layanan Hospital Corner di Epicentrum Mall Mataram
Gejala seperti ini sering diatasi dengan melakukan kerokan, yaitu satu metode pengobatan altenatif dengan cara menggaruk permukaan kulit punggung dengan tekanan.
Kerokan biasanya menggunakan koin atau benda tumpul lainnya.
Kulit punggung yang dikerok akan meninggalkan bekas guratan merah dan lecet pada kulit dan akan hilang dalam beberapa hari.
Tindakan ini dipercaya mampu mengeluarkan angin pada tubuh karena proses menggosok kulit dengan keras akan meningkatkan dan melancarkan peredaran darah.
Apakah kerokan mampu mengatasi gejala masuk angin seperti yang telah disebutkan di atas?
Dokter RSUD Provinsi NTB, dr. Adi Wira Perdana menjabarkan seperti berikut.
Pertama istilah masuk angin dalam dunia medis itu tidak ada, sehingga gejala masuk angin seperti, dingin, nyeri tengkuk, pegal-pegal, mual, kembung dan nyeri kepala bisa jadi gejala kardiovaskuler atau penyakit jantung atau gangguan pencernaan.
Tidak semua gejala tersebut dapat diatasai dengan melakukan kerokan.
”Kerokan sah-sah saja, tidak ada masalah, cuma ketika untuk mendiagnosa gejala yang dialamai perlu konsultasi ke dokter, sehingga penanganannya tepat,” kata dokter Adi.
”Tidak semua yang dibilang masuk angin ini adalah masuk angin,” lanjutnya.
Maksudnya perlu pemeriksaan dokter sehingga gejala tersebut dapat diobati oleh ahlinya.
Ketika ditanya apakah kerokan mampu menghangatkan tubuh. Jawabannya iya.
Karena masyarakat biasanya akan merasakan kehangatan dan merasakan tubuh lebih ringan ketika sudah melakukan kerokan.