Ketua Program Remaja Puskesmas Lendang Nangka, Salyati mengungkapkan, dari data yang diperoleh, kebanyakan yang hamil pada umur 18 tahun ke bawah.
Kasus tersebut menjadi atensi, mengingat ketidaksiapan calon ibu untuk masuk fase kehamilan.
"Namanya anak umur 14 tahun mana dia tahu cara perawatan diri setelah hamil, pun juga setelah melahirkan itu," ungkapnya.
Program Remaja Puskesmas Lendang Nangka rutin melakukan sosialisasi di 27 sekolah di 5 desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Lendang Nangka.
"Selain pernikahan dini, kita juga melakukan penyuluhan bahaya narkoba. Kami juga melakukan screning pemeriksaan HB sekaligus pembagian tablet penambah darah. Kami kadang titip ke pengurusnya untuk dikasih setiap Jumat dan setiap sekolah ada program sarapan bersama. D sana kami titipkan untuk dikonsumsi 1 kali dalam seminggu," jelasnya.
Dia menggarisbawahi, Program Remaja memang konsentrasi mensosialisasikan pengaruh pernikahan dini bagi remaja. (*)