Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar kegiatan melawan stunting.
Kegiatan ini dinamakan program Dapur Sehat Atasi Stunting atau DASHAT yang diselenggarakan di Desa Penyangga Mandalika, Desa Mertak pada Senin (12/6/2023).
Baca juga: Mulai Gerakan Bakti Stunting, Bappenda Nusa Tenggara Barat Inisiasi Makan Telur Bersama
DASHAT adalah salah satu program Tanggung Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ITDC yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Wujudnya berupa pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting di Desa Penyangga The Mandalika, Dusun Sunggung, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
ITDC dan BKKBN mengajak para ibu untuk dapat meningkatkan kualitas gizi balita dan anak melalui pemanfaatan atau optimalisasi sumber daya bahan pangan lokal.
Tujuannya supaya dapat mempercepat upaya penurunan stunting di Desa Penyangga The Mandalika.
Optimalisasi bahan pangan lokal disarankan kepada para ibu untuk dapat menyediakan pangan sehat dan padat gizi.
Selain itu mampu mengolah dan memberikan makanan tambahan bernutrisi seimbang bagi balita dan anak yang memiliki risiko stunting.
Program ini pun memberikan keterampilan bagi ibu atau kelompok usaha keluarga.
Mereka dibekali keterampilan agar dapat memproduksi pangan sehat sehingga pencegahan dan peningkatan penanganan stunting dapat terpenuhi.
Kegiatan ini dibawakan oleh Tim Penyuluh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan didampingi Kumpulan Insan Perempuan (KIRANA) ITDC di The Mandalika.
Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu yang anak-anaknya masuk dalam kategori underweight dan rawan stunting di Dusun Sunggung, Desa Mertak.
General Manager The Mandalika, Molin Duwanno mengatakan, kegiatan dapur sehat untuk atasi stunting diharapkan dapat memberikan pemahaman dan peningkatan kreativitas kaum ibu.
Mereka diajarkan cara mengolah dan menyediakan makanan sehat dan bergizi, sehingga efektif dalam pencegahan dan penanganan stunting di Desa Mertak.
"Kegiatan program DASHAT diramaikan dengan sejumlah agenda seperti demo masak, dan pengolahan makanan untuk balita anak. Selain itu para ibu juga mendapatkan penjelasan gizi seimbang yang diolah dari berbagai bahan pangan lokal, dan ditutup dengan sharing session mengenai pola asuh anak (parenting) oleh KIRANA ITDC," terang Molin.
Seorang peserta yaitu Dewi Sri Hartini dari Desa Mertak merasa sangat terbantu dengan adanya program DASHAT ini.
Sebagai lulusan Sekolah Dasar (SD), Dewi yang merupakan ibu rumah tangga memiliki keterbatasan terkait urusan memasak untuk anak-anaknya.
Dia bersyukur dengan adanya program ini, ibu-ibu mendapat pelajaran mengenai kesehatan dan cara mengolah makanan sehat dan bergizi untuk anak agar tercegah dari stunting.
"Kegiatan ini sangat membantu bagi kami yang menikah dini dan kurang mengetahui cara mengolah bahan pangan untuk dimasak menjadi berbagai olahan yang disukai anak. Kami belajar mengenai apa yang seharusnya kami kerjakan, dan menjadi ibu yang lebih baik bagi anak - anak," ungkap Dewi.
Kegiatan di Dusun Sunggung, Desa Mertak kali ini dengan program DASHAT menjadi kegiatan keenam yang dilakukan. Monitoring terakhir akan dilaksanakan pada 23 Juni 2023 mendatang.
Pihak ITDC berharap pencegahan dan pengurangan angka stunting di Desa Penyangga The Mandalika dapat terkendali dengan baik.
"Masyarakat pun dapat merasakan manfaat dan kehadiran ITDC sebagai pengembangan dan pengelola kawasan The Mandalika," demikian Molin. (*)