Bappenda Provinsi NTB

Mulai Gerakan Bakti Stunting, Bappenda Nusa Tenggara Barat Inisiasi Makan Telur Bersama

Gerakan dimulai dari Dusun Karang Genteng berupa penyaluran telur ayam bagi bayi dan balita yang terindikasi stunting (menderita gizi buruk).

|
Editor: Dion DB Putra
FOTO BAPPENDA PROVINSI NTB
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi NTB mulai mengintervensi Gerakan Bakti Stunting di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (7/6/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara (NTB), Rabu (7/6/2023), mulai mengintervensi Gerakan Bakti Stunting di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.

Gerakan dimulai dari Dusun Karang Genteng berupa penyaluran telur ayam bagi bayi dan balita yang terindikasi stunting (menderita gizi buruk).

Baca juga: Bappenda Nusa Tenggara Barat Mencapai Realisasi Harian Pajak Kendaraan Bermotor Tertinggi

Program Bappenda NTB ini dilaksanakan secara terpadu, berkolaborasi dengan camat Gerung, Kepala Desa Taman Ayu beserta jajarannya, para kader Posyandu serta melibatkan UPTB UPPD Bappenda Provinsi NTB.

"Jadi selain menyiapkan sejumlah telur bagi anak yang stunting, kita juga telah menyiapkan telur yang sudah direbus untuk dikonsumsi bersama seluruh peserta posyandu yang hadir hari ini. Harapannya agar para ibu dan anak bisa tetap sehat dan terpenuhi gizinya dari sumber protein hewani. Ini juga menjadi salah satu partisipasi kita dalam mengkampanyekan konsumsi telur di tengah masyarakat," ungkap Kepala Bappenda Provinsi NTB, Hj. Eva Dewiyani, S.P, pada saat kegiatan posyandu berlangsung.

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi NTB mulai mengintervensi Gerakan Bakti Stunting di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (7/6/2023).
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi NTB mulai mengintervensi Gerakan Bakti Stunting di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (7/6/2023). (FOTO BAPPENDA PROVINSI NTB)

Mantan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB ini juga menyampaikan bahwa Bappenda Provinsi NTB sangat bersungguh-sungguh melaksanakan intervensi dan pendampingan gerakan bakti stunting Provinsi NTB.

Sejak awal, kegiatan ini telah direncanakan dengan baik, bahkan muncul ide untuk menginisiasi makan telur bersama di lokasi posyandu.

"Kelebihan kita adalah penyalurannya langsung saat ada jadwal posyandu, dan memastikan telur dimakan oleh anak-anak," ungkap Hj. Eva.

Hj. Eva juga menyebut maksud dari Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang meminta seluruh elemen masyarakat yang ada di Nusa Tenggara Barat terlibat dalam gerakan bakti stunting ini adalah untuk membuka mata seluruh pihak bahwa di tengah kita masih terdapat permasalahan kesehatan di generasi muda NTB yang membutuhkan intervensi dan pendampingan bersama.

"Dengan hadirnya kami di sini menjadi motivasi bagi kami pribadi untuk bisa lebih berkontribusi menyelesaikan berbagai hambatan-hambatan pembangunan seperti permasalahan kesehatan ini. Itulah maksud pendampingan yang sesungguhnya. Bahkan kita akan pantau perkembangannya selama tiga bulan melalui laporan rutin yang akan disampaikan oleh kader posyandu yang sudah bekerjasama dengan Bappenda," sebutnya.

Sementara itu, Camat Gerung, H. Mulyadi, memberikan dukungan penuh terhadap program ini.

Ia mengungkapkan bahwa kolaborasi harmonis seperti menjadi strategi dan langkah paling efektif dalam menuntaskan berbagai permasalahan pembangunan.

"Terima kasih atas dukungan dan kolaborasinya. Semoga selama tiga bulan kedepan program ini berhasil menuntaskan angka stunting di Desa Taman Ayu ini," harap H. Mulyadi.

Kegiatan Bakti Stunting merupakan bentuk kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk menuntaskan stunting melalui pemberian protein hewani yang bersumber dari telur ayam.

Masing-masing anak yang telah terdata terindikasi stunting akan diberikan dua telur dalam sehari selama tiga bulan kedepan.

Terdapat lima puluh bayi dan balita yang menjadi target penuntasan stunting oleh Bappenda Provinsi NTB yang tersebar di enam dusun yang ada di Desa Taman Ayu Kabupaten Lombok Barat.

Untuk teknis pelaksanaannya, Bappenda Provinsi NTB melalui kolaborasi seluruh bidang dan UPTB UPPD akan menyalurkan telur setiap dua pekan sekali ke masing-masing penerima, sehingga tiap anak akan diberikan sejumlah dua puluh delapan telur tiap dua pekannya.

Pola ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved